Pedagang Asongan Ancol Tolak Kebijakan Satu Gerobak Diisi 2 Orang, Dinilai Memberatkan
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang asongan di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, menolak kebijakan baru yang diterbitkan pengelola Ancol mengenai satu gerobak yang rencananya digunakan oleh dua pedagang.
"Kebijakannya sangat memberatkan banget, termasuk satu gerobak dua orang," ujar salah seorang pedagang bernama Fauzi (43) saat diwawancarai di lokasi, Selasa (31/12/2024).
Fauzi mengatakan, dengan diberlakukannya kebijakan itu, pedagang menjadi tidak leluasa dalam menjajakkan barang.
Selain itu, katanya, para pedagang juga harus membagi keuntungan dengan rekan satu gerobaknya.
"Katanya keuntungan bagi dua, separuh untuk kita, separuh untuk Ancol. Ini justru dibagi dua lagi sama pedagang karena dua orang satu gerobak," ujar Fauzi.
Misalnya, kata Fauzi, para pedagang mengambil barang seperti topi dari toko merchandise milik Ancol seharga Rp 50.000. Kemudian, barang itu dijual lagi dengan harga Rp 75.000.
Setelah barang tersebut terjual, pedagang harus setor ke pengelola Ancol sebesar Rp 50.000. Sementara, keuntungan Rp 25.000 harus dibagi dua dengan pedagang lain yang berjualan satu gerobak.
"Saya pedagang mending modal sendiri, kalau kayak gitu sama aja kayak pekerja. Mending modal sendiri walau (untung) sedikit," tambah Fauzi.
Senada dengan Fauzi, pedagang lain bernama Muhamad Uci (39) juga keberatan dengan kebijakan pembagian hasil yang bakal diterapkan pengelola Ancol.
"Pembagian hasil sangat tidak wajar. Jadi, apa yang Ancol omongkan itu enggak sesuai. Mereka (Ancol) bilang ambil keuntungan semua, ternyata di lapangan beda," ujar Uci.
Sebelumnya diberitakan, belasan pedagang asongan di Ancol, Jakarta Utara, mengungkap berbagai keluh kesahnya ke Anggota DPRD Komisi C Dapil 3 Tri Waluyo. Keluhan itu disampaikan saat Tri meninjau Ancol jelang perayaan malam tahun baru 2025.
Tri mengatakan, sebenarnya para pedagang itu sudah datang ke posko pengaduannya sejak dua bulan lalu.
"Mereka datang ke posko udah lama, kayanya dua bulan lalu. Ya, udah sekalian kita tinjau Ancol sekarang," ucap Tri saat diwawancarai Kompas.com, (31/12/2024).
Dalam pertemuan itu, salah satu pedagang bernama Fauzi (43) mengeluh karena adanya program baru dari Ancol untuk menertibkan para pedagang asongan.
Dalam program tersebut, para pedagang asongan di dalam Ancol tidak lagi memiliki gerobak sendiri-sendiri. Namun, dalam penertiban tersebut Ancol memberlakukan satu gerobak diisi dua pedagang asongan.
Selain itu, Ancol juga membantu para pedagang agar bisa berdagang tanpa modal. Caranya, mereka menyuplai berbagai macam merchandise untuk para pedagang asongan.
Jadi, para pedagang yang ingin berdagang tinggal mengambil stok barang di Ancol. Namun, kebijakan itu dianggap memberatkan oleh sebagian pedagang.