Pedagang Muara Angke Mengeluh Sepi Pembeli akibat Banjir Rob
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, mengeluh sepi pembeli karena warungnya terkena air rob.
"Meghambat karena jadi sepi pembeli," ujar Sri (24 tahun), seorang pedagang kopi saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Sabtu (14/12/2024).
Sri menuturkan, warung kopi miliknya sepi pembeli selama dua hari terakhir karena susah diakses.
Akses menuju warung kopi milik Sri terendam air rob setinggi 50 sentimeter.
Selain itu, banyak pelanggan Sri yang turut dibuk mengurus rumahnya masing-masing yang juga terendam banjir.
Akibatnya, pendapatan warung kopi milik Sri turun hampir 50 persen.
"Kira-kira Rp 1 juta, kalau banjir sekitar Rp 600 ribu," kata Sri.
Kendati terendam banjir, perabotan dagangan Sri tidak rusak karena sudah diselamatkan terlebih dahulu.
Keluhan yang sama juga disampaikan Neni (38 tahun), pedagang warung nasi di Jalan Dermaga Ujung.
Senada dengan Sri, Neni juga mengeluh karena aktivitas dagangnya terhambat akibat adanya banjir rob.
"Menghambat banget, ya, susah untuk beraktivitas, masak juga susah," kata Neni.
Selain sulit untuk menyiapkan dagangan, Neni juga mengeluh warung nasi miliknya tak seramai biasanya selama banjir.
Akibatnya, omset warung nasi milik Neni menurun hingga 30 persen saat banjir rob.
"Enggak ramai kaya biasanya. Sekitar 30 persenan untuk penurunan (omsetnya)," ujar Neni.
Meski begitu, Neni tetap membuka warungnya sejak pagi.
"Tetap beroperasi dari pagi jam 5.00 WIB sampai jam tutup 9.30 WIB," kata Neni menjelaskan.