Pedagang Sayur Keliling di Lombok Tengah Dapat SIM C Gratis

Pedagang Sayur Keliling di Lombok Tengah Dapat SIM C Gratis

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyediakan layanan pembuatan surat izin mengemudi (SIM) C secara gratis bagi penjual sayur keliling.

Kasat Lantas Polres Lombok Tengah, AKP Muhamad Puteh Renaldi mengatakan, pemberian SIM gratis tersebut merupakan upaya untuk mendukung program pemerintah. Agenda tersebut berfokus pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sejalan dengan prioritas pemerintah dalam memperkuat sektor ekonomi rakyat.

"Program SIM gratis ini kami lakukan untuk mencapai cita-cita Pak Presiden dan Wakil Presiden dalam rangka penguatan UMKM. Jadi di sini kami dalam rangka mendukung program pemerintah pusat," kata Kasat Lantas Polres Lombok Tengah AKP Muhamad Puteh Renaldi, Senin (11/11/2024).

Puteh mengatakan, layanan ini berlangsung selama 30 hari, mulai 11 November hingga 11 Desember, dengan target kuota 60 SIM C gratis yang akan diberikan kepada pedagang sayur yang memenuhi persyaratan.

"Pedagang sayur keliling ini termasuk dalam pengusaha UMKM dan termasuk juga pedagang kecil. Jadi kita di sini bekerja sama dengan mitra yaitu bank BRI dan Sky Lancing untuk bisa memberikan program SIM gratis," ungkapnya.

Puteh menjelaskan, penjual sayur keliling akan melewati ujian teori dan praktik. Jika lulus, SIM C akan langsung dicetak dan diserahkan pada hari itu juga.

Hal ini dimaksudkan untuk meringankan biaya pengurusan SIM, yang biasanya mencakup biaya psikologi sebesar Rp 35.000, biaya kesehatan, dan PNBP SIM C senilai Rp 100.000, dengan total sekitar Rp235.000.

"Kita siapkan 60 SIM C untuk pedagang sayur keliling, hari ini sudah lihat kurang lebih ada 12 pedagang sayur yang sudah membuat. Dan memang sekarang ujian praktiknya sudah sangat gampang jadi InsyaAllah semua yang melaksanakan praktik dengan baik," tegasnya.

Ia mengatakan, inovasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan legalitas dan keamanan berkendara di kalangan para pedagang kecil yang juga menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.

Sumber