Pegawai Percetakan yang Gelapkan Tiket Film Minta Damai dengan MD Pictures
JAKARTA, KOMPAS.com - Pegawai percetakan berinisial H (23) dan Y (48) meminta berdamai dengan rumah produksi MD Pictures yang melaporkan mereka atas dugaan penggelapan tiket film Sorop.
H dan Y berharap, MD Pictures yang telah melapor pada Kamis (5/12/2024) mau menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan.
"Mudah-mudahan dari pihak MD mau kekeluargaan," ucap H disetujui Y saat diwawancarai di Polsek Kemayoran, Kamis (12/12/2024) malam.
Chief Distribution Officer MD Pictures Rivki Morais (35) mengatakan, pihaknya belum menentukan kesepakatan kelanjutan proses hukum ini.
"Kami memantau perjalanan ini, baru melihat dulu (menunggu penyelidikan polisi)," ujar Rivki.
"Karena ini masih berjalan pemeriksaannya jadi semoga diberikan hasil yang baik," tambah dia.
Sebelumnya, Y mengatakan, awalnya ia tidak berniat untuk menjual tiket film yang didapatkannya dari bos di percetakan.
Namun, karena desakan ekonomi, Y akhirnya menjual tiga voucher tiket tersebut seharga Rp 15.000.
"Karena keadaan, ternyata tiket itu ada yang mau beli. Saya jual cuma Rp 15.000," kata dia.
Sementara H mengaku mendapatkan 30 tiket di tempat percetakan yang sama dengan Y. Ia menjual tiket itu ke temannya.
"Saya menjual ke teman saya katanya butuh voucher tiket. Karena kebutuhan, saya kasih 30 voucher. (Per voucher) enggak tahu berapa, saya terima uang Rp 300.000-400.000," ujar H.
H mengaku tidak mengetahui kalau ada penadah. Ia hanya menjual voucher tiket film tersebut ke temannya dan menerima uang tersebut.
Hingga berita ini ditulis, Polsek Kemayoran masih mendalami kasus tersebut. H dan Y sedang dimintai keterangan lebih lanjut.