Pejabat Senior Fatah Disiksa Brutal di Penjara Israel

Pejabat Senior Fatah Disiksa Brutal di Penjara Israel

Seorang pejabat senior Fatah, Marwan Barghouti, dilaporkan disiksa secara brutal di dalam penjara Israel. Barghouti disebut mengalami banyak luka, termasuk di bagian tulang rusuknya, usai penyerangan yang diduga dilakukan sipir penjara Israel.

Informasi soal tindak penyerangan brutal terhadap Barghouti ini, seperti dilansir Middle East Monitor, Selasa (29/10/2024), diungkapkan oleh salah satu pengacara dari Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, sebuah organisasi yang berafiliasi dengan Otoritas Palestina.

Kelompok Fatah mendominasi Otoritas Palestina yang berkedudukan di Ramallah, Tepi Barat. Fatah merupakan rival internal Hamas, yang selama setahun terakhir berperang melawan Israel di Jalur Gaza.

Barghouti yang dipenjara Israel sejak tahun 2002, menurut pengacara yang tidak disebut namanya itu, telah "diserang secara brutal" di dalam Penjara Meggido Israel. Tindak penyerangan disebut terjadi awal bulan lalu, namun baru terungkap karena kunjungan di penjara itu dilarang selama tiga bulan terakhir.

Selain Barghouti, sejumlah tahanan Palestina lainnya juga mendapatkan perlakuan brutal yang sama.

"Sebuah unit pasukan represif di penjara itu secara brutal menyerang Barghouti di sel isolasi pada 9 September," sebut pengacara Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan itu.

"Mereka menggunakan berbagai alat penyiksaan dan pemukulan, yang menyebabkan banyak luka di tubuhnya, termasuk tulang rusak dan anggota badannya, juga pendarahan di telinga kanan, luka di lengan kanan dan luka di punggung," imbuh pengacara itu dalam pernyataannya.

Barghouti yang merupakan pejabat senior Fatah ini juga disebut menjadi target dua pemukulan brutal di penjara Israel dalam setahun terakhir. Dia dipindahkan ke dalam sel isolasi sejak awal perang berkecamuk antara militer Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

Simak juga Video ‘Korban Tewas di Lebanon akibat Serangan Israel Jadi 2.710 Orang’

[Gambas Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Menurut laporan kampanye internasional bernama "Bebaskan Marwan Barghouti dan Semua Tahanan Politik Palestina", penyerangan pertama terjadi pada Desember lalu di sel isolasi Penjara Ofer dan penyerangan kedua terjadi di Penjara Megiddo pada 6 Maret lalu.

"Penyerangan terbaru, yang terjadi bulan lalu, mirip dengan yang terjadi di sel isolasi Penjara Megiddo pada Maret. Namun sifatnya lebih brutal dan dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan fisik yang parah," sebut kampanye internasional itu.

Okeh karena itu, Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan meminta lembaga dan organisasi internasional melakukan tugas mereka untuk melindungi Barghouthi dan tahanan-tahanan Palestina lainnya sesuai dengan hukum internasional.

Mereka mengkritik apa yang mereka gambarkan sebagai "kelumpuhan yang menimpa organisasi-organisasi internasional dan hak asasi manusia ketika menyangkut hak-hak rakyat Palestina dan kejahatan genosida yang sedang dilakukan, yang mendorong rezim pendudukan untuk melanjutkan agresi dan kejahatannya setelah terus-menerus lolos dari tanggung jawab dan hukuman".

Komisi tersebut memberikan penghormatan kepada Barghouti dan semua tahanan Palestina yang berjuang, atas ketabahan dan tekad mereka.

"Mereka tidak akan bisa dipatahkan, karena kekuatan mereka berasal dari kemauan rakyat Palestina. Kebebasan mereka adalah bagian dari kebebasan rakyat Palestina. Serangan dan kejahatan yang mereka alami merupakan perpanjangan dari perang brutal dan penuh dendam terhadap rakyat dan bangsa mereka," ucap Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dalam pernyataannya.

Simak juga Video ‘Korban Tewas di Lebanon akibat Serangan Israel Jadi 2.710 Orang’

[Gambas Video 20detik]

Sumber