Pelaku Pelecehan Pengunjung Pasar yang Picu Keributan di Bima Ditangkap
BIMA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menangkap pelaku pelecehan seksual pengunjung Pasar Raya Tente pada Kamis (16/1/2025) sekitar pukul 13.30 Wita.
Kasus pelecehan seksual ini telah memicu terjadinya keributan di Bima dan menyebabkan 238 orang mengungsi.
Pelaku pelecehan seksual itu berinisial AW (21). Dia ditangkap setelah buron dari pengejaran aparat, warga dan keluarga korban pelecehan seksual sejak Rabu (15/1/2025).
"Iya, sudah ditangkap," kata Kepala Bagian Operasional Polres Bima, AKP Iwan Sugianto saat dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis.
Iwan menyampaikan, pelaku ditangkap saat bersembunyi di Kecamatan Sape. Pelaku rencananya akan melanjutkan pelarian ke Sumba lewat jalur laut.
Setelah ditangkap, AW langsung digiring ke Mapolres Bima untuk proses hukum lebih lanjut.
"Diamankan di Sat Reskrim Polres Bima," tandasnya.
Sebelumnya, keributan yang berujung pada pembakaran sepeda motor dan persekusi warga pendatang terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu (15/1/2025).
Aksi sejumlah warga ini diduga buntut dari kasus pelecehan seksual yang menimpa FA (20), warga Desa Nisa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.
FA diduga menjadi korban pelecehan seksual seorang dari pria asal Sumba saat berbelanja di Pasar Raya Tente.
"Terjadi tindak pidana pelecehan seksual yang diduga dilakukan warga sumba yang tinggal di Pasar Tente terhadap FA," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Bima, Suryadin saat dikonfirmasi, Kamis (16/1/2025).
Suryadin menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima dari anggota di lapangan, kasus pelecehan seksual itu bermula saat korban bersama sang ibu pergi ke pasar untuk berbelanja.
Saat berada di tengah kerumunan pengunjung pasar, pria asal Sumba tiba-tiba datang dari arah belakang lalu menjamah bagian vital korban.
Korban sempat melawan, tetapi pelaku justru bersikeras sehingga korban teriak meminta pertolongan.
Menyadari dirinya terancam, pria itu langsung melarikan diri ke area persawahan di Desa Tente, Kecamatan Woha.
"Setelah itu korban memberitahukan kepada keluarga," ujarnya.