Pemanfaatan Biodiesel Capai 12,07 Juta Kiloliter per Desember 2024
Bisnis.com, JAKARTA - Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiyani Dewi mengungkapkan pemanfaatan biodiesel telah mencapai 12,07 juta kiloliter (KL) per awal Desember 2024.
Realisasi baru mencapai 90% dari alokasi biodiesel tahun ini yang mencapai 13,4 juta KL.
"Capaian kita pada Minggu ini adalah sebesar 12,07 juta kiloliter atau sebesar 90%," ucap Eniya dalam acara Apresiasi Kinerja Stakeholder EBTKE 2024 di Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Dia pun mengatakan kapasitas penggunaan biodiesel tahun depan kemungkinan akan ditingkatkan. Apalagi, tahun depan mandatori B40 akan berlaku.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan pemerintah terus mengupayakan berbagai langkah strategis untuk mewujudkan swasembada energi, sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita pembangunan nasional.
Adapun salah satu langkah konkret adalah optimalisasi pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN) sebagai bahan bakar alternatif, termasuk implementasi program biodiesel B35 yang kini tengah berjalan.
Yuliot menyebut pemanfaatan biodiesel mampu mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM), meningkatkan nilai tambah bagi sektor pertanian, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Tahun depan, kita rencanakan implementasi B40, dan sedang dilakukan asesmen untuk B50 serta penyediaan bioetanol di dalam negeri," kata Yuliot melalui keterangan resmi dikutip Jumat (6/12/2024).
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, program mandatori biodiesel berhasil menghemat devisa hingga US$7,9 miliar atau sekitar Rp120,54 triliun pada 2023. Selain itu, pengolahan minyak kelapa sawit mentah (CPO) menjadi biodiesel menghasilkan nilai tambah sebesar Rp15,82 triliun.