Pembangunan Huntara Korban Erupsi Gunung Lewotobi Hampir Rampung

Pembangunan Huntara Korban Erupsi Gunung Lewotobi Hampir Rampung

FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Pembangunan hunian sementara (Huntara) tahap pertama bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) hampir selesai. Progres mencapai 92 persen.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Heronimus Lamawuran, mengungkapkan bahwa saat ini telah terbangun 40 unit huntara di Desa Konga.

"Sekarang terbangun di Desa Konga ada 40 unit untuk tahap I. Progres 92 persen," ujarnya saat dihubungi pada Senin (6/1/2025).

Menurutnya, pembangunan rumah telah rampung. Sisa pekerjaan hanya pada pemasangan kloset toilet.

Hunian sementara ini diperuntukkan bagi warga yang terdampak erupsi dan terdaftar dalam program relokasi.

Sementara itu, para pengungsi mandiri yang tinggal di rumah keluarga atau mengontrak akan mendapatkan dana tunggu hunian sebesar Rp 500.000 per kepala keluarga (KK) selama enam bulan.

Heronimus mencatat, hingga Minggu (5/1/2025), jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mencapai 6.613 jiwa, yang berasal dari enam desa terdampak, yaitu Nawakote, Hokeng Jaya, Klantanlo, Boru, Dulipali dan Nobo.

Desa-desa tersebut termasuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Seiring dengan pembangunan huntara, pemerintah juga sedang merencanakan pembangunan hunian tetap.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, menekankan pentingnya perencanaan matang untuk hunian tetap, yang tidak hanya mencakup aspek fisik rumah, tetapi juga menciptakan kehidupan yang layak bagi penghuninya.

“Komunitas, aspek sosial, dan budaya harus dipertimbangkan agar warga bisa hidup lebih baik,” kata Pratikno.

Ia juga menjelaskan bahwa ada tiga lokasi relokasi hunian tetap yang diusulkan oleh pemerintah daerah, yaitu Botongkarang atau Noboleto, Wukoh Lewoloroh dan Kojarobet.

Sumber