Pembangunan Tanggul Jakarta Molor hingga 2030, Dinas SDA Ungkap Kendalanya

Pembangunan Tanggul Jakarta Molor hingga 2030, Dinas SDA Ungkap Kendalanya

Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin mengungkap sejumlah faktor yang menyebabkan progres pembangunan tanggul dalam proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) molor dari targetnya, tahun 2028. Ika mengatakan adanya kendala pengadaan barang dan jasa terkait proyek pembangunan.

"Faktor penghambat pertama adalah kendala pengadaan barang dan jasa terkait proyek pembangunan. Kedua, pemerintah membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan desain pembangunan tanggul juga mengakomodasi kebutuhan para nelayan dalam menambatkan kapalnya," kata Ika di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/12/2024).

"Kami tetap harus mengoordinasikan kaitannya dengan nelayan yang ada di pesisir pantai. Jadi, kami harap pembangunan infrastruktur itu tetap mengakomodir kaitannya dengan kebutuhan para nelayan di pesisir pantai," sambungnya.

Pihaknya, lanjut Ika, harus bisa memastikan tambatan kapal di area tanggul tidak menghalangi alur pelayaran. Selain itu, perlu ada koordinasi dengan nelayan terkait penyediaan area penempatan ikan hasil tangkapan.

Sebelumnya, tanggul pantai sepanjang 39 kilometer ditargetkan selesai dibangun pada 2028. Kini, target tersebut mundur menjadi 2030.

"Sehingga kita perlu waktu untuk mengkoordinasikan itu semua, sehingga targetnya agak sedikit mundur sampai tahun 2030," ujarnya.

Program NCICD ini dilakukan di 12 titik lokasi dengan panjang keseluruhan mencapai 39 kilometer. Rinciannya, dari total panjang tersebut, kewenangan Pemprov DKI Jakarta mencakup 21 kilometer. Sepanjang 8,2 kilometer sudah terbangun dan 12,8 kilometer belum terbangun.

"Sisi lainnya, sepanjang 18 kilometer merupakan kewenangan pemerintah pusat, yaitu 14,7 kilometer sudah terbangun dan 3,3 kilometer belum terbangun," imbuhnya.

Sumber