Pembangunan Tanggul Laut Ganggu Aktivitas Bongkar Muat Ikan di Pelabuhan Muara Angke
JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau tanggul laut di Muara Angke, Jakarta, dinilai mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Plt. Kasatpel Fasilitas Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan (UP3) Muara Angke, Mutiasila, saat diwawancarai di kantornya pada Selasa (14/1/2025).
"Iya, mengganggu. Terutama yang bagian dermaga lelang lama," kata Mutiasila.
Pekerja bongkar muat dan pelelang ikan di pelabuhan tersebut ikut merasakan dampak dari aktivitas pembangunan ini.
Pengamatan Kompas.com di lokasi menunjukkan, area yang biasanya digunakan untuk bongkar muat ikan kini tidak dapat diakses.
Selain itu, bahan bangunan seperti besi dan beton untuk pembangunan tanggul laut juga menumpuk di pelabuhan, semakin memperburuk situasi.
Meski demikian, Mutiasila berharap Pelabuhan Muara Angke akan lebih baik setelah pembangunan tanggul laut selesai.
Selain itu, air rob diharapkan tidak lagi menggenangi kawasan Pelabuhan Muara Angke.
"Tapi, mudah-mudahan dengan pembangunan ini selesai kita bisa bagus lagi lah," ungkapnya.
Pembangunan tanggul laut di Muara Angke saat ini baru mencapai sekitar 100 meter dari total panjang yang direncanakan yaitu empat kilometer.
Anggota DPRD Komisi C Dapil 3, Tri Waluyo, juga menyoroti lambatnya progres proyek ini.
"Jumlah pengerjaan panjangnya ini hanya 100 meter. Dengan ini menunjukkan bahwa Pemprov Jakarta kelihatannya sih begitu kayaknya kurang serius untuk pengerjaan," ucap Tri Waluyo saat diwawancarai di lokasi pada Senin (24/12/2024).
Proyek NCICD ini telah direncanakan sejak awal 2024 dan diharapkan dapat mengatasi masalah air rob yang sering menggenangi kawasan Pelabuhan Muara Angke.
Namun, dengan progres yang lambat, banyak pihak yang mempertanyakan komitmen Pemprov Jakarta terhadap proyek ini.