Pemberontak Suriah Buru Pejabat Rezim Assad yang Terlibat Penyiksaan

Pemberontak Suriah Buru Pejabat Rezim Assad yang Terlibat Penyiksaan

Pemimpin pasukan pemberontak Suriah mengatakan pemerintahan baru akan mengumumkan daftar nama mantan pejabat senior Damaskus yang terlibat dalam praktik penyiksaan terhadap rakyat selama rezim Presiden Bashar al-Assad berkuasa.

"Kami akan menawarkan hadiah kepada siapa pun yang memberikan informasi tentang para perwira senior militer dan keamanan yang terlibat dalam kejahatan perang," ucap pemimpin pasukan pemberontak Suriah, Abu Mohammed al-Jolani, dalam pernyataan via Telegram, seperti dilansir AFP, Selasa (10/12/2024).

Jolani kini menggunakan nama aslinya, Ahmed al-Sharra, saat menyampaikan pernyataan ke publik.

Pada Senin (9/12) waktu setempat, Jolani mulai berdiskusi dengan pemerintahan Suriah yang digulingkan membahas pengalihan kekuasaan. Pasukan pemberontak yang dipimpin Jolani secara dramatis melengserkan rezim Assad yang berkuasa secara brutal selama belasan tahun terakhir.

"Kami tidak akan ragu untuk menuntut pertanggungjawaban para penjahat, para pembunuh, para pejabat keamanan dan pejabat militer yang terlibat dalam penyiksaan rakyat Suriah," tegas Jolani atau Sharra dalam pernyataannya.

Dia menegaskan pemerintahan yang baru "akan mengejar para penjahat perang dan meminta penyerahan mereka dari negara-negara yang menjadi tujuan mereka melarikan diri".

"Kami telah menegaskan komitmen kami untuk toleransi bagi mereka yang tangannya tidak ternodai darah rakyat Suriah, dan kami telah memberikan amnesti kepada mereka yang menjalani wajib militer," ucapnya.

Tonton Video Komandan Pemberontak Suriah Seusai Gulingkan Assad Kemenangan Besar!

[Gambas Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang dipimpin Jolani atau Sharra, telah menguasai sebagian besar Provinsi Idlib dan sebagian wilayah sekitarnya hingga 27 November lalu, ketika mereka bersama dengan faksi-faksi sekutunya melancarkan serangan kilat dalam merebut wilayah-wilayah yang dikuasai rezim Assad.

Pasukan oposisi yang dipimpin HTS berhasil merebut ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12) dan mengumumkan kaburnya Assad ke luar negeri. Hal ini mengakhiri pemerintahan brutal klan Assad selama lima dekade terakhir di Suriah.

Sebelumnya, pasukan pemberontak Suriah menemukan 40 mayat dengan tanda-tanda penyiksaan di dalam kamar mayat Rumah Sakit Harasta di dekat ibu kota Damaskus. Foto dan video yang direkam pemberontak menunjukkan mayat-mayat dengan tanda penyiksaan yang jelas, termasuk mata dan gigi yang dicungkil, ada cipratan darah dan memar.

Mayat-mayat itu diduga merupakan para tahanan dari penjara Sednaya yang terkenal di Suriah. Sejak awal konflik, rezim Assad dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan melakukan tindak penyiksaan, pemerkosaan hingga eksekusi mati di luar hukum.

Tonton Video Komandan Pemberontak Suriah Seusai Gulingkan Assad Kemenangan Besar!

[Gambas Video 20detik]

Sumber