Pemerasan Penonton DWP hingga Pemeriksaan 18 Polisi

Pemerasan Penonton DWP hingga Pemeriksaan 18 Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang digelar pada 13 hingga 15 Desember tengah menjadi sorotan.

Hal tersebut lantaran sejumlah penonton ditangkap dan menjadi korban pemerasan oleh oknum kepolisian.

Salah satu yang menggaungkan kabar ini adalah pemilik akun X @Twt_Rave dengan menyebar beberapa yang berisi pemboikotan terhadap DWP.

“DWP 2024. 400++ Malaysian di pau polisi Indonesia,” bentuk tulisan pada gambar yang diunggah @Twt_Rave.

“DWP 2024. 400++ Malaysian di pau polisi Indonesia,” demikian tulisan pada gambar yang diunggah pada akun yang sama.

“DWP 2024. 400++ Malaysian di pau polisi Indonesia,” tertulis pada gambar yang lain.

Akun tersebut menceritakan bahwa pengalaman tersebut juga dialami warga negara asing (WNA) asal Singapura dan Thailand.

Pengalaman lain juga diceritakan pemilik akun Instagram @ez.rawr yang berkomentar pada salah satu unggahan Instagram @djakartawarehouseproject.

“Ada dua polisi yang menyamar menatap temanku dan aku selama 15 menit, ketika kami mabuk. Kami melihat kembali mereka setelah kami menyadari bahwa mereka adalah UC (undercover),” tulis @ez.rawr menggunakan bahasa Inggris.

Paspor Penonton WNA Ditahan, Tebus Rp 200.000 Ilham (26), bukan nama sebenarnya, warga negara asing (WNA) asal Malaysia menjadi korban dugaan pemerasan saat menyaksikan perhelatan DWP 2024, Minggu (15/12/2024).

Pengalaman Ilham ini diceritakan oleh Raka (27), bukan nama sebenarnya, warga negara Indonesia (WNI) yang saat itu tengah bersama korban di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Peristiwa bermula saat Ilham dan Raka tengah berajojing menyaksikan penampilan Steve Aoki di panggung Garuda Land.

Di tengah aksi panggung disjoki asal Amerika Serikat itu, tiba-tiba beberapa orang yang mengaku dari pihak kepolisian menarik tangan Ilham.

Orang tersebut meminta Ilham agar mengikutinya. Cerita Ilham, dia tidak sendiri.

Ada beberapa penonton DWP 2024 lain yang turut dibawa untuk dikumpulkan dan diperiksa oleh terduga polisi itu.

Ilham menjelaskan bahwa dirinya WNA asal Malaysia.

Petugas lantas meminta paspor Ilham yang katanya untuk kebutuhan pemeriksaan administrasi.

Setelah pemeriksaan ini, paspor Ilham tidak langsung dikembalikan.

Terduga polisi tersebut malah mengetes tingkat kesadaran Ilham apakah mabuk atau tidak. Usai tes, paspor Ilham tak kunjung dikembalikan.

Ilham berupaya meminta, namun petugas tidak menggubris dan memilih berbincang dengan petugas lain.

Singkat cerita, Raka bertemu dengan Ilham yang tengah memohon agar polisi mengembalikan paspor miliknya.

Saat itu, wajah Ilham terlihat panik, sama seperti beberapa penonton DWP 2024 lain yang paspornya turut ditahan.

Raka pun turut meminta polisi mengembalikan paspor tersebut. Namun, upaya ini tak juga membuahkan hasil.

Raka lantas melihat paspor milik penonton DWP lain yang turut disita polisi, di dalamnya terselip uang. Dengan begitu, ia berinisiatif memberikan uang Rp 200.000.

DOC. Polri Karo Penmas Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu AndikoDivisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Propam Polri) telah mengamankan 18 polisi.

Mereka diduga terlibat dalam kasus dugaan pemerasan terhadap seorang warga negara Malaysia oleh oknum polisi dalam gelaran DWP.

“Divisi Propam Polri telah mengamankan terduga oknum yang bertugas saat itu. Jumlah terduga oknum personel yang diamankan sebanyak 18 yang terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran,” kata Trunoyudo.

Setelah itu, Trunoyudo mengatakan, Propam Polri akan memeriksa lebih lanjut 18 polisi tersebut.

Dia menegaskan bahwa Polri tidak akan menoleransi pelanggaran yang dilakukan oleh setiap anggota Polri.

“Kami memastikan tidak ada tempat bagi oknum yang mencoreng institusi. Investigasi pun telah kami lakukan secara profesional, transparan, dan tuntas,” ujarnya.

Melalui Instagram @djakartawarehouseproject, pihak penyelenggara mengeluarkan pernyataan resmi.

Penyelenggara mengaku sudah mendengar khawatiran sejumlah penonton selama menyaksikan DWP 2024.

"Meskipun beberapa aspek dari situasi ini berada di luar kendali langsung kami, kami sepenuhnya memahami dampaknya terhadap Anda,” tertulis pernyataan resmi yang diunggah akun Instagram Djakarta Warehouse Project.

Oleh karena itu, penyelenggara memastikan akan bekerja sama secara kooperatif dengan pihak berwenang dan lembaga pemerintah terkait untuk menyelidiki tentang apa yang tengah terjadi.

Penyelenggara berkomitmen untuk mencegah insiden serupa agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

Sumber