Pemerintah Bangun Kelompok Tani Sirkular, Mardiono: Bertani Sekaligus Beternak
JAKARTA, KOMPAS.com - Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhammad Mardiono ingin para petani hidup dengan ekonomi sirkular.
Ia ingin para petani tidak hanya hidup dari sektor pertanian, tapi juga peternakan.
“Nanti kita akan mencoba membangun kelompok tani secara sirkular, yaitu menanam pangan, memproduksi pangan, tapi juga sekaligus memelihara ternak,” ujar Mardiono di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (11/12/2024) malam.
Ia menyebutkan, kelompok tani yang digagasnya itu nantinya bisa menggunakan hewan ternaknya untuk memproduksi daging. Lalu kotorannya bisa diolah menjadi pupuk untuk lahan pertaniannya.
Dengan mekanisme itu, Mardiono yakin pemerintah bisa mengurangi impor pupuk.
Mardiono yakin, jika dijalankan dengan baik, langkah itu bisa membantu kesejahteraan petani dan swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Tidak bisa kita mengurangi (impor pupuk) tapi tidak diberikan solusi yang baik. Nah kita akan menggabungkan antara ternak dengan tanam pangan itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan,” sebut dia.
Di sisi lain, Mardiono yang juga merupakan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah meminta para kadernya yang duduk sebagai DPRD di tingkat provinsi, maupun kabupaten dan kota, untuk mengawal berbagai program yang dicanangkannya tentang kedaulatan pangan.
Ia yakin, para kader PPP bisa membantu mengoptimalkan program tersebut, meskipun tidak punya wakil di DPR RI.
“Kita justru membangun itu kan dari akar rumput, dari daerah. Tidak dari pusat. Semua implementasi kebijakan pusat itu dilaksanakan di daerah. Nah, PPP masih memiliki kekuatan yang besar untuk di daerah,” imbuh dia.