Pemerintah Genjot Belanja Rp460 Triliun Sisa APBN Jelang Akhir Tahun
Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah ingin membelanjakan Rp460 triliun selama Desember 2024 untuk menggenjot target realisasi belanja pemerintah pusat dalam APBN 2024.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan belanja pemerintah pusat sudah terealisasi Rp2.098,6 triliun hingga 30 November 2024. Jumlah tersebut setara 85,1% pagu APBN 2024.
Dia menjelaskan, Kementerian Keuangan memproyeksikan realisasi belanja pemerintah pusat pada akhir 2024 mencapai Rp2.558 triliun.
"Artinya selama Desember ini, seluruh APBN, pemerintah akan belanja sebesar Rp460 triliun. Ini adalah jumlah belanja yang cukup besar untuk satu bulan," kata Suahasil dalam Konferensi Pers APBN Kita, Rabu (11/12/2024).
Anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani itu menerangkan kementerian/lembaga (K/L) akan menyelesaikan pembayaran kontrak pada akhir tahun. Oleh sebab itu, dia meyakini Rp460 triliun sisa dana belanja pemerintah pusat tersebut akan terserap.
Sejalan dengan itu, Suahasil meyakini penggelontoran dana tersebut akan berdampak positif ke perekonomian secara keseluruhan.
Lebih lanjut, dia menjelaskan belanja pemerintah pusat tersebut terdiri dari belanja K/L dan non-K/L.
Untuk belanja non-K/L sudah terealisasi hingga Rp1.048,9 triliun. Realisasi belanja non-K/L tersebut dipengaruhi oleh pembayaran manfaat pensiun dan subsidi/kompensasi energi.
Terkait subsidi energi, Suahasil merincikan realisasi untuk BBM sebesar 15.105,6 ribu kiloliter. Angka tersebut meningkat 1,1% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).
Lalu, realisasi subsidi LPG 3 kg senilai 6.858,2 juta kilogram. Angka tersebut naik 1,9% secara YoY. Terakhir, listrik bersubsidi sebanyak 41,5 juta pelanggan. Angka tersebut juga naik 4,4% secara YoY.
"Artinya apa ini? Artinya perekonomiannya bergerak. BBM-nya diminta, LPG-nya dicari, listriknya digunakan," jelas Suahasil.
Lalu, belanja K/L pemerintah pusat sudah terealisasi hingga Rp1.049,7 triliun atau setara 96,2% dari pagu APBN 2024. Suahasil menjelaskan realisasi belanja K/L tersebut dipengaruhi dukungan pelaksanaan pemilu, penyaluran bansos, pembangunan infrastruktur, hingga pembayaran gaji ASN/TNI/Polri.