Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pengungsi Mandiri Erupsi Gunung Lewotobi Terpenuhi
FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) memastikan kebutuhan para pengungsi mandiri akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terpenuhi.
“Untuk pengungsi mandiri, tetap disuplai untuk kebutuhan logistiknya,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur Heronimus Lamawuran saat dihubungi, Jumat (10/1/2025).
Heronimus menyampaikan bahwa penyaluran kebutuhan logistik ini melalui permintaan kepala desa atau lurah di lokasi pengungsi mandiri tinggal.
Pemerintah setempat mengajukan permintaan kebutuhan logistik kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Sehingga kebutuhan logistik yang keluar tercatat dengan baik dan dihitung kebutuhan logistik tersebut untuk berapa lama,” katanya.
Heronimus menyebut, per Kamis (9/1/2025) jumlah pengungsi mandiri sebanyak 3.684 jiwa.
Mereka berasal dari daerah kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, yaitu Hokeng Jaya, Klantanlo, Dulipali, Nobo, Nawakote, dan Boru sebagian.
Saat ini, mereka menetap di rumah-rumah warga sejumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Flores Timur.
Rinciannya, wilayah Wulanggitang sebanyak 59 jiwa, Ile Bura 83 jiwa, Titehena 2.370 jiwa, Demon Pagong 356 jiwa, Tanjung Bunga 28 jiwa, Larantuka 561 jiwa, Ile Mandiri 70 jiwa, Lewolema 81 jiwa, Pulau Adonara 53 jiwa, dan Pulau Solor 23 jiwa.
Sementara itu, pengungsi yang menetap di empat posko pengungsian sebanyak 2.718 jiwa.