Pemerintah Siapkan Anggaran untuk Perbaiki Rumah Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk rekonstruksi rumah warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, menyatakan, biaya rekonstruksi rumah warga tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan dari pihak swasta.
“Nanti sumber itu pasti ada dari APBN, juga pasti ada dari APBD, tapi juga dari pihak-pihak swasta,” kata Mauarar di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Ia menuturkan, bencana di akhir tahun sudah menjadi pola baku sehingga negara telah mempersiapkan anggaran khusus.
Anggaran untuk perbaikan rumah bagi korban bencana alam sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Keuangan dan pihak swasta yang bakal ikut membantu
Maruarar bilang, warga yang terdampak dengan kerusakan berat bakal mendapatkan bantuan perbaikan mencapai Rp 60 juta.
“Kalau yang berat kan itu pasti Rp 60 juta, itu termasuk (untuk) yang rusak, tapi kalau pun itu kurang ya mesti kita tambahkan,” ucap dia.
Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan, letusan Gunung Lewatobi sudah terjadi 54 kali setelah peristiwa pertama yang terjadi pada Sabtu (3/11/2024) lalu.
Saat ini, sudah ada 11.553 orang warga yang mengungsi di delapan titik pengungsian terpusat.
“Ada enam titik di Kabupaten Flores Timur, ada dua titik di Kabupaten Sika. Nah yang di Kabupaten Sika dua titik,” papar Suharyanto
“Ini pun secara lambat laun nanti akan dipindah ke Flores Timur. Sudah ada beberapa titik, nanti ini dalam proses permindahan,” imbuh dia.