Pemerintah Susun Skema Harga Tiket Pesawat saat Nataru, Berlaku 5 Tahun

Pemerintah Susun Skema Harga Tiket Pesawat saat Nataru, Berlaku 5 Tahun

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan menyusun skema harga tiket di momen-momen liburan seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan Lebaran. Jika berhasil, skema harga tiket tersebut akan berlaku selama 5 tahun pada momen Nataru.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya telah melakukan rapat dengan Menteri Koordinator, Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan dan Menteri Pariwisata terkait dengan tiket yang naik turun saat momen tertentu (seasonal). 

“Itu yang kemarin kita rapat dengan Pak Menko, tiket seasonal ini kan ada high ada low. Nah kita akan meminta bikin rencana 5 tahun, jadi tidak selalu kagetan,” kata Erick Thohir di Bandara Soetta, Rabu (4/12/2024). 

Erick menjelaskan roadmap tiket pesawat ini sejalan dengan Presiden Prabowo yang melakukan segalanya dengan menyusun rencana. Erick juga mengatakan roadmap ini nantinya akan melibatkan pihak swasta, tidak hanya pemerintah. 

“Semuanya kita kerja sama tidak hanya BUMN, tetapi private sector harus terlibat sama-sama. Jadi gak sendiri-sendiri, kita kerja itu harus sama-sama,” lanjutnya. 

Adapun Pemerintah sendiri telah melakukan penyesuaian harga tiket dengan menurunkan harga hingga 10% saat momen Nataru. Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi menjelaskan empat strategi telah disepakati untuk menurunkan harga tiket pesawat selama periode Natal dan Tahun Baru, khususnya untuk penerbangan berjadwal kelas ekonomi pada rute domestik.

“Pertama, memperpanjang jam operasional bandara dan layanan navigasi penerbangan menjadi 24 jam selama Desember,” kata Dudy dalam Rapat Kerja dengan Komisi V, Rabu, (4/12/2024). 

Strategi kedua mencakup diskon 50% untuk tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) serta tarif pelayanan jasa pendaratan, penempatan, dan penyimpanan pesawat udara (PJP4U). Diskon ini berlaku untuk bandara yang dikelola Kemenhub maupun yang dikelola oleh Injourney Airports. 

Strategi ketiga adalah pengurangan fuel surcharge, dari 10% menjadi 2% untuk pesawat jet, dan dari 25% menjadi 20% untuk pesawat propeller.

Strategi keempat adalah memberikan potongan harga avtur di 19 bandara, dengan harga diskon berkisar antara Rp700 hingga Rp980 per liter, berlaku sepanjang Desember 2024.

Sumber