Pemkab Blora Akui Jumlah Vaksin Tak Cukup untuk Atasi Kasus PMK Sapi
BLORA, KOMPAS.com – Penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, masih mengalami tantangan karena keterbatasan jumlah vaksin.
Hingga 13 Januari 2025, sebanyak 661 sapi terinfeksi, dengan 46 ekor di antaranya meninggal akibat virus Aphthovirus.
Berbagai langkah dilakukan untuk menekan penyebaran, salah satunya vaksinasi sapi yang masih sehat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora, Rasmiyana, menyebutkan bahwa 2.000 dosis vaksin telah disuntikkan di sejumlah kecamatan.
"Bulan ini akan ada tambahan 3.600 dosis yang segera kami laksanakan," ujar Rasmiyana saat penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Ponan, Rabu (15/1/2025).
Namun, jumlah tersebut belum mencukupi untuk populasi sapi di Blora yang mencapai 285 ribu ekor—tertinggi di Jawa Tengah.
"Kalau dibilang cukup, ini sangat kecil dibanding populasi yang ada. Tapi kami tetap bersyukur atas alokasi vaksin dari Kementerian Pertanian," jelasnya.
Rasmiyana berharap tambahan vaksin sepanjang tahun ini dapat membantu menekan penyebaran PMK lebih luas.
"Harapannya vaksinasi ini bisa mencegah penyebaran virus semakin meluas," pungkasnya.