Pemkab Dompu Bangun Dapur Umum untuk Ribuan Korban Banjir
DOMPU, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah mendirikan dua dapur umum untuk membantu korban banjir bandang yang melanda wilayah tersebut pada Jumat (20/12/2024).
Dapur umum ini ditempatkan di Kantor Lurah Bali dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Dompu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Dompu, Wan Muhtajun, menjelaskan bahwa dapur umum dibangun untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum ribuan korban banjir yang terjadi di Kecamatan Woja dan Dompu.
"Dapur umum kita bangun untuk memasok nasi bagi warga yang rumahnya terendam banjir tadi malam," kata Wan Muhtajun saat dikonfirmasi, Sabtu (21/12/2024).
Sejak malam kejadian hingga pagi hari, tercatat sudah 1.900 bungkus nasi yang disalurkan oleh BPBD dan Dinsos.
Selain itu, korban banjir juga menerima bantuan makanan dari keluarga dan kerabat yang tidak terdampak, serta sejumlah relawan kemanusiaan.
"BPBD dan Dinsos tadi malam bagi tugas untuk penyaluran bantuan nasi bungkus, ditambah juga sumbangan dari relawan," ujarnya.
Selain memenuhi kebutuhan makan dan minum, pihaknya bersama instansi terkait juga membantu warga membersihkan endapan lumpur di area permukiman.
Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinsos Dompu, Nasrullah, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 100 kilogram beras untuk memasok kebutuhan nasi bagi korban banjir.
Lauk yang diolah untuk siang ini mencakup daging ayam, tempe, ikan teri, dan sambal.
"Penyaluran nanti disesuaikan dengan permintaan yang dari desa dan kelurahan," tandasnya.
Sebelumnya, banjir besar melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Dompu setelah diguyur hujan lebat selama lima jam pada Jumat (20/12/2024).
Kejadian ini berdampak pada 3.766 Kepala Keluarga (KK), merusak tiga rumah dan satu jembatan, serta mengakibatkan sepasang suami istri hanyut tergerus air.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu, Tajuddin Hir, menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Namun, warga terpaksa mengungsi di sejumlah fasilitas umum, termasuk masjid, sekolah, dan gedung serba guna milik pemerintah.
"Ketinggian air yang merendam rumah warga antara 0,5 sampai dengan 2 meter," kata Tajuddin saat dikonfirmasi, Jumat (21/12/2024) malam.