Pemkab Gunungkidul Akan Relokasi Pedagang Kaki Lima di Sekitar Alun-alun

Pemkab Gunungkidul Akan Relokasi Pedagang Kaki Lima di Sekitar Alun-alun

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, berencana untuk menertibkan pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan alun-alun Pemkab.

Sebagai solusi, sejumlah lokasi relokasi telah disiapkan untuk para pedagang.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi langsung terkait maraknya pedagang yang berjualan dari pagi hingga malam hari di kawasan alun-alun.

Menurutnya, pemerintah sebelumnya telah menyediakan lokasi taman kuliner di belakang Pemkab Gunungkidul beberapa tahun lalu untuk menampung para pedagang di sekitar alun-alun.

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak pedagang baru bermunculan.

"Saya inspeksi sendiri, bahkan saya video. Total ada 81 pedagang di sekitar alun-alun," ujar Endah saat ditemui di Wonosari, Rabu (9/4/2025).

Endah juga mengungkapkan bahwa keberadaan pedagang di alun-alun dikeluhkan oleh takmir Masjid Al Ikhlas, Wonosari, karena lokasi berjualan berada di depan dan halaman masjid.

Selain itu, area trotoar alun-alun dilarang untuk berjualan sesuai dengan Perda Nomor 7 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

Saat ini, pemerintah sedang melakukan kajian dan akan segera mengadakan rapat koordinasi dengan Sekda, Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP Gunungkidul.

"Kami akan menegakkan perda tanpa mengurangi para pedagang UMKM mendapatkan nafkah," tegas Endah.

Ada tiga lokasi yang menjadi opsi relokasi para pedagang, yaitu pertama, bangunan bekas GK Steak di sekitar Tugu Tobong, Siyono; kedua, area sekitar Taman Budaya Gunungkidul yang dalam DED terdapat pujasera di halamannya; dan ketiga, taman kuliner yang memiliki lapangan tenis yang sudah jarang digunakan.

Selain itu, di sekitar taman kuliner terdapat lapangan voli pantai yang berencana dipindah ke wilayah Kalurahan Siraman.

Endah menambahkan bahwa pemindahan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada para pedagang yang selama ini tertib dan beroperasi di taman kuliner Wonosari.

"Supaya warga yang taat itu nyaman. Kok dia boleh, saya enggak, padahal saya taat," ungkapnya.

Relokasi ini juga dilakukan karena dalam waktu dekat kawasan tersebut akan mengalami perombakan total.

Selama ini, banyak keluhan mengenai alun-alun yang menjadi gersang dan airnya menggenang saat hujan.

Salah satu pedagang di sekitar alun-alun, Sri, mengaku bahwa dirinya berjualan soto setiap sore dan es campur sejak Ramadhan lalu.

Ia pasrah jika harus direlokasi. "Manut teman-teman yang lain saja," katanya.

Warga Wonosari, Pandu, menyatakan bahwa banyak pedagang yang berada di sekitar dan di dalam alun-alun Pemkab Gunungkidul, beroperasi dari pagi hingga sore.

Pada malam hari, alun-alun menjadi ramai dengan permainan dan sepeda berlampu warna-warni. "Ramai kalau malam, bahkan ada sepeda untuk keliling kota Wonosari," ujar Pandu.

Sumber