Pemkot Depok OTT Warga Buang Sampah Sembarang, 5 Orang Kena Tipiring

Pemkot Depok OTT Warga Buang Sampah Sembarang, 5 Orang Kena Tipiring

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Satpol PP dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) warga yang buang sampah sembarangan. Sebanyak lima warga tertangkap dan kena sidang tindak pidana ringan (tipiring).

Kegiatan OTT pembuang sampah liar itu dilaksanakan pada Rabu (30/10/2024) dini hari. Pemkot Depok berhasil menangkap beberapa pelaku di beberapa titik di wilayah Kota Depok. Lima titik lokasi yang dipantau oleh Pemkot Depok adalah Jalan Duta Pelni, Jalan Raya Bogor, Jalan Raya Bogor Cimanggis, Jalan Pekapuran, dan Jalan Gas Alam.

Dari video yang dilihat detikcom, Kamis (31/10), terlihat warga sedang membawa plastik merah berisikan sampah. Tampak petugas langsung meminta identitas warga tersebut.

"Mana identitasnya? Bawa dompet nggak?" kata petugas.

"Saya minta maaf," kata warga sambil mengeluarkan identitas dari dompet.

"Katanya nggak bawa KTP," kata petugas.

"Saya minta maaf, Pak, saya mau kerja," kata warga tersebut.

Kepala Bidang Kebersihan dan Kemitraan Masyarakat DLHK Depok Ardan Kurniawan menyebutkan ada lima orang yang tertangkap. Kelima orang tersebut langsung diserahkan ke pengadilan untuk Tipiring.

"Sampai saat ini baru terdeteksi, baru tiga orang dan sudah di-BAP dan nantinya akan langsung diserahkan ke pengadilan untuk tipiring," tutur kepada wartawan, Kamis (31/10).

Ardan mengatakan warga membuang sampah sembarang dengan jenis sampah yang bermacam-macam. Pelaku sengaja membuang sampah tersebut ke lingkungan yang jauh dari tempat tinggal sehingga luput dari warga sekitar dan pemerintah.

"Ya, macam-macam ya. Ada yang sampah bekas jualan, ada sampah yang organik, residu dan lain-lain lah. Biasanya dibuang itu di tempat-tempat yang emang jauh dari pemukiman, jauh dari lingkungan sehingga luput dari pantauan masyarakat dan atau pemerintah atau petugas ya. Jadi luput karena situasinya sepi sehingga memudahkan merasa tidak terpantau," tuturnya.

Dia mengatakan para pelaku beralasan tak mengetahui lokasi pembuangan sampah serta ada juga pelaku yang memang tak mengetahui di mana lokasi membuang sampah.

"Kebanyakan alasannya ya, banyak tidak tahu harus buang sampah ke mana. Kemudian mungkin kebanyakan juga yang mungkin di lingkungannya juga tidak berkoordinasi dengan pengurus lingkungan. Dan mungkin ada beberapa kelompok yang memang tidak tahu bahwa membuang sampah itu di tempat yang sudah ditentukan," ucapnya.

Sumber