Pemkot Solo Mulai Data Calon Siswa untuk Pembukaan Sekolah Rakyat 2025
SOLO, KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, mulai melakukan pendataan calon siswa untuk pembukaan tahun ajaran baru 2025 di Sekolah Rakyat.
Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima surat dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memulai proses pendataan tersebut.
"Kemarin sudah disurati untuk mulai mendata siswa-siswa. Kemungkinan nanti dari SMA dulu kalau tidak salah ya. Kemarin surat dari Kemensos baru hadir," kata Respati di Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/4/2025).
Ia menjelaskan, pendataan dilakukan agar proses pembelajaran dapat dimulai tepat waktu pada tahun ajaran baru.
"Saya dapat laporan dari Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan untuk mulai pendataan buka biar pas tahun ajaran baru," ungkapnya.
Sekolah Rakyat di Solo rencananya akan memanfaatkan aset milik Kemensos yang berada di Kompleks Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) "Prof Dr Soeharso" di Kecamatan Jebres.
"Di sini (Solo) pakai asetnya Kemensos di Soeharso ya. Nanti kita cek ke sana," tambahnya.
Respati menambahkan bahwa dirinya telah berdiskusi langsung dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengenai pendirian Sekolah Rakyat di Solo.
"Kemarin diskusi sama kami Pak Menteri juga. Solo harus punya sekolah rakyat," kata dia.
Pemkot Solo juga telah mengajukan kemungkinan tambahan jenjang pendidikan untuk Sekolah Rakyat, seperti jenjang SD atau SMP, kepada Kemensos.
"Kita ajukan mungkin untuk cadangan mungkin bisa buat SD atau SMP. Kita sudah ajukan ke Kementerian, nanti kita cek ke Kementerian seperti apa," imbuhnya.
Sebelumnya, Kemensos menyatakan komitmennya untuk mengoperasikan 53 Sekolah Rakyat yang siap diresmikan pada awal tahun ajaran 2025/2026. Program ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan.
"53 sekolah siap diresmikan tiga bulan ke depan," demikian tertulis dalam akun Instagram resmi Kemensos RI, Minggu (23/3/2025).
