Pemkot Tangerang Olah Sampah Jadi Kompos, Bisa Didapat Warga Secara Gratis
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus melakukan penataan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing. Salah satunya dengan mengoptimalkan produksi kompos dari sampah organik atau sampah basah yang masuk ke TPA Rawa Kucing.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin menjelaskan pengolahan sampah menjadi kompos di TPA Rawa Kucing meningkat dari yang sebelumnya 1 ton menjadi 2,5 ton setiap hari.
"Sebelumnya, per satu ton sampah organik setiap harinya diolah menjadi 600 kilogram kompos. Namun saat sudah bisa mencapai 2,5 ton sampah organik yang diolah atau difermentasi menjadi 1,5 ton kompos setiap harinya. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah seiring penataan TPA Rawa Kucing," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (16/12/2024).
Nurdin menambahkan, sampah yang diolah maupun kompos yang dihasilkan diprediksi akan terus bertambah, mengingat teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) dengan dua line yang diaktifkan mampu mengolah kurang lebih 50 ton sampah setiap harinya.
"Dua line pada mesin RDF yang dioperasikan selain dapat menghasilkan 20 sampai 30 ton RDF atau bahan bakar setara batu bara, juga dapat menghasilkan sekitar 10 ton bahan baku untuk dijadikan kompos," terang Nurdin
"Karena dalam pengolahan kompos di TPA Rawa Kucing ini menggunakan dua metode, yakni sistem komposting dan RDF dan juga sistem maggot di ITF Jatiuwung," imbuhnya.
Selain pemaksimalan pengolahan kompos di TPA Rawa Kucing, pihaknya juga menggalakkan program Sedekah Kompos ke masyarakat. Secara perdana, saat launching RDF juga dilakukan pendistribusian 1,25 ton kompos ke 104 kelurahan di Kota Tangerang.
"Program ini menjadi bagian dari upaya Pemkot untuk mendaur ulang sampah menjadi menjadi barang yang punya nilai ekonomi," ujarnya.
"Nanti masyarakat bisa mendapatkan kompos tersebut secara gratis," imbuhnya.
Mantan Kepala Pusdatin Kemendagri itu berharap, dengan adanya program Sedekah Kompos ini masyarakat jadi lebih terpacu untuk melakukan pemilahan sampah di rumahnya masing-masing.
"Kami juga ingin mendorong masyarakat untuk menyumbangkan sampah organik dengan membudayakan pemilahan sampah di tempat tinggalnya masing-masing," ucapnya.
Pengolahan sampah menjadi kompos ini, lanjut dia, sekaligus juga sebagai upaya Pemkot untuk memperpanjang usia TPA Rawa Kucing dengan mengurangi volume sampah yang menumpuk di TPA dan menjadikannya barang yang lebih bermanfaat.
"Jadi, di TPA selain tadi ada fasilitas RDF ada juga fasilitas komposting yang per harinya bisa menghasilkan 2 ton kompos. Kompos-kompos tersebut, kami akan distribusikan ke masyarakat terutama KWT yang ada di Kota Tangerang," pungkasnya.
Simak juga video Pemkot Tangerang Raih Penghargaan Pemkot Unggul dalam Digitalisasi Tata Kota
[Gambas Video 20detik]