Pemkot Tangerang Olah Sampah Jadi Kompos, Masyarakat Bisa Dapatkan secara Gratis

Pemkot Tangerang Olah Sampah Jadi Kompos, Masyarakat Bisa Dapatkan secara Gratis

KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus melakukan penataan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing.

Salah satunya, dengan memaksimalkan dan mengoptimlakan produksi kompos dari sampah organik atau sampah basah yang masuk ke TPA Rawa Kucing setiap harinya.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin menyampaikan, pengolahan sampah menjadi kompos di TPA Rawa Kucing yang telah sejak lama tersebut mengalami peningkatan dari dari 1 ton menjadi 2,5 ton lebih setiap harinya.

“Sebelumnya, per satu ton sampah organik setiap harinya diolah menjadi 600 kilogram kompos. Namun,saat sudah bisa mencapai 2,5 ton, sampah organik yang diolah atau difermentasi menjadi 1,5 ton kompos setiap harinya. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah seiring penataan TPA Rawa Kucing,” tutur Nurdin.

Nurdin menambahkan, sampah yang diolah maupun kompos yang dihasilkan dipastikan dapat terus bertambah mengingat teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) dengan dua line yang diaktifkan mampu mengolah kurang lebih 50 ton sampah setiap harinya.

“Dua line pada mesin RDF yang dioperasikan selain dapat menghasilkan 20 sampai 30 ton RDF atau bahan bakar setara batu bara, juga dapat menghasilkan sekitar 10 ton bahan baku untuk dijadikan kompos,” terang Nurdin

“Karena dalam pengolahan kompos di TPA Rawa Kucing ini menggunakan dua metode, yakni sistem komposting dan RDF dan juga sistem maggot di ITF Jatiuwung,” imbuhnya.

Selain pemaksimalan pengolahan kompos di TPA Rawa Kucing, Pemkot Kota Tangerang juga menggerakkan aksi program Sedekah Kompos ke masyarakat.

Secara perdana, dilakukan juga pendistribusian 1,25 ton kompos ke 104 kelurahan di Kota Tangerang saat launching RDF.

"Program ini menjadi bagian dari upaya Pemkot untuk mendaur ulang sampah menjadi menjadi barang yang punya nilai ekonomi," ujar mantan Kepala Pusdatin Kemendagri tersebut saat melepas truk berisi berkarung-karung kompos yang akan didistribusikan ke 104 kelurahan.

"Nanti masyarakat bisa mendapatkan kompos tersebut secara gratis," imbuhnya.

Nurdin, juga berharap, program Sedekah Kompos ini dapat membuat masyarakat lebih terpacu melakukan pemilahan sampah di rumah masing-masing.

"Kami juga ingin mendorong masyarakat untuk menyumbangkan sampah organik dengan membudayakan pemilahan sampah di tempat tinggalnya masing-masing," ucapnya.

Pengolahan sampah menjadi kompos ini, lanjut Nurdin, sekaligus juga sebagai upaya Pemkot untuk memperpanjang usia TPA Rawa Kucing dengan mengurangi volume sampah yang menumpuk di TPA dan menjadikannya barang yang lebih bermanfaat.

"Jadi, di TPA selain tadi ada fasilitas RDF ada juga fasilitas komposting yang perharinya bisa menghasilkan 2 ton kompos. Kompos-kompos tersebut, kami akan distribusikan ke masyarakat terutama KWT yang ada di Kota Tangerang," pungkasnya. (ADV)

Sumber