Pemprov Gelontorkan Rp 4 Miliar untuk Rekayasa Cuaca hingga Akhir Tahun

Pemprov Gelontorkan Rp 4 Miliar untuk Rekayasa Cuaca hingga Akhir Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelontorkan dana Rp 4 miliar untuk melakukan rekayasa cuaca hingga akhir tahun 2024.

Rekayasa cuaca dilakukan untuk meminimalkan dampak dari hujan ekstrem.

"Anggarannya yang tersedia di BPBD saat ini kurang lebih sekitar Rp 4 miliar. Ini nanti kami akan optimalkan sesuai dengan kebutuhan," kata Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (9/12/2024).

Walau dananya tersedia dari BPBD, Pemprov menyiapkan dana lainnya menggunakan biaya tak terduga (BTT). Pengunaan biaya tak terduga harus memiliki pernyataan status darurat.

"Kalau anggarannya belum tersedia di BPBD, kami menggunakan anggaran BTT, biaya tak terduga. Tapi kalau anggaran BTT, kami juga harus mengeluarkan status kondisi darurat," kata dia.

Teguh mengatakan, Pemprov akan terus melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BMKG, dan berbagai kementerian lembaga terkait.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) dengan menyebarkan 3,2 ton garam untuk meminimalkan dampak dari potensi hujan ekstrem.

OMC berlangsung selama tiga hari mulai dari 7-9 Desember 2024.

"Pada hari kedua pelaksanaan OMC, penyemaian awan dilakukan sebanyak empat kali sepanjang hari Minggu kemarin, dengan total 3.200 kilogram bahan semai berbasis garam (NaCl)," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD Provinsi Jakarta Mohamad Yohan dalam keterangannya, Senin.

Yohan mengatakan, OMC diklaim dapat mengurangi intensitas curah hujan di Jakarta dan mempercepat proses pengendapan di wilayah udara luar Jakarta.

Hasil sementara dari modifikasi cuaca ini, kata Yohan, menunjukkan adanya penurunan intensitas hujan di beberapa wilayah yang sebelumnya berpotensi mengalami curah hujan tinggi.

Selain OMC, Pemprov juga menyiagakan pompa air, menyiapkan logistik darurat, dan memastikan kesiapan posko pengungsian jika diperlukan.

Sumber