Pemprov Jateng Gelontorkan Rp 2,25 Miliar untuk Uji Coba Makan Bergizi Gratis 30 SD di 3 Kabupaten, Mana Saja?
SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,25 miliar untuk program uji coba makan bergizi gratis.
Program ini akan dilaksanakan di 30 sekolah dasar yang tersebar di tiga kabupaten dengan kategori miskin ekstrem dan memiliki prevalensi stunting yang tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar, menjelaskan bahwa inisiatif ini digagas oleh Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, sebagai dukungan terhadap program Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
"Anggarannya Rp 750 juta per kabupaten, total anggaran ada Rp 2,25 miliar, dengan bantuan keuangan dari Pemprov untuk tiga kabupaten Kabupaten Brebes, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Wonosobo," ungkap Yunita saat dikonfirmasi, Jumat (8/11/2024).
Program uji coba makan bergizi gratis akan dimulai pada
Sebanyak 2.000 anak sekolah dasar dari masing-masing kabupaten akan menerima makan siang gratis, dengan anggaran sebesar Rp 15.000 untuk setiap porsi makanan.
Produksi makanan ini akan melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.
"Karena program ini akan dilaksanakan di 2025, maka dilakukan uji coba di tiga kabupaten tersebut. Ada sebanyak 2.000 anak per kabupaten, dan setiap kali makan dikenakan biaya Rp 15.000 termasuk pajak dan kemasannya," katanya lagi.
Yunita juga menekankan bahwa gerakan ini bertujuan untuk mendidik peserta didik mengenai pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang bagi pertumbuhan dan kesehatan mereka.
"Sasaran dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang makanan bergizi seimbang," jelasnya.
Lebih lanjut, Yunita merinci sekolah-sekolah yang menjadi lokasi uji coba, antara lain
"Nantinya, kami akan melakukan evaluasi mulai dari persiapan, menu, minat anak-anak, hingga peningkatan presensi. Sebelum itu, akan dilakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan indeks massa tubuh agar kegiatan ini dapat dievaluasi setelah 25 hari pelaksanaan," tandas Yunita.