Pemulihan Ekosistem Danau Ranapoja, 2.000 Pohon Lokal Pun Ditanam
BORONG, KOMPAS.com – Di tengah hujan deras dan kabut tebal, sekitar 200 masyarakat petani dan siswa-siswi SMKN 1 Pocoranaka dari jurusan kehutanan berkumpul di kawasan hutan Danau Ranapoja, Desa Rendenao, Kecamatan Lambaleda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (10/12/2024).
Mereka mengenakan jas hujan plastik dan melakukan penanaman 2.000 pohon lokal dan endemik yang sesuai dengan ekosistem danau Danau Ranapoja, Danau Kenti, dan Danau Rawuk.
Kegiatan pemulihan ekosistem ini diinisiasi oleh Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Arabika Flores Manggarai (MPIG-KAFM) untuk menjaga keselamatan ekologi dan tanaman kopi di daerah tersebut.
Ketua MPIG-KAFM, Yosep Janu menjelaskan, kolaborasi ini melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam NTT (BKSDA) dan berbagai lembaga lainnya.
"Hasil riset menunjukkan, Danau Ranapoja, Danau Kenti, dan Danau Rawuk mengalami kerusakan parah dan sudah kering," ungkap dia.
Janu menambahkan, kawasan Danau Ranapoja kini menjadi tempat pembuangan sampah, baik sampah plastik maupun besi, yang berdampak negatif pada lingkungan.
"Kami mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga keberlangsungan ekosistem," tegas dia.
Kepala Bidang II BKSDA Ruteng, Daniwari Widiyanto, menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam memulihkan ekosistem Danau Ranapoja.
"Dukungan dari Pemerintah, lembaga agama, dan lembaga adat sangat penting untuk keberlanjutan kawasan Taman Wisata Alam Ruteng," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Manggarai Timur, John Sentis, mengungkapkan, penanaman pohon lokal dan endemik didukung penuh oleh Pemerintah daerah.
"Kita harus menjaga pohon yang sudah ditanam demi keberlanjutan ekologis dan memulihkan sumber mata air di kawasan Danau Ranapoja," kata dia.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan di kawasan Danau Ranapoja.
"Mari kita ubah pola perilaku untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan," ajak Sentis.