Penampakan Proyek Metro Stater Depok yang Mangkrak 6 Tahun
DEPOK, KOMPAS.com - Pembangunan Metro Stater Depok di Jalan Margonda Raya, Kota Depok, mangkrak selama enam tahun.
Proyek ini digarap sejak Agustus 2018 dan ditargetkan rampung dalam setahun. Namun, hingga kini, proyek tersebut terabaikan.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, Rabu (18/12/2024), lahan ini tertutup rapat oleh seng setinggi tiga meter berwarna abu-abu dan biru.
Di bagian depan lahan yang menghadap Jalan Margonda Raya, terdapat kantor pemasaran bertuliskan “Metro Stater Marketing Gallery”.
Di balik seng itu, ada hamparan lahan beraspal yang luas.
Di beberapa sisi terdapat jajaran kerangka besi bangunan. Di sisi lainnya, berjajar beton yang dipasang berjarak dan bernomor 1-60an.
Puing-puing kayu dan material bangunan ditumpuk di salah satu area lahan.
Terlihat tiga kuli bangunan yang bergantian memikul barang untuk pembangunan.
Seorang petugas keamanan menyebutkan, proyek ini masih berlangsung dan tengah membangun pusat perbelanjaan.
Saat ditanya keberadaan pihak pengelola lahan, ia tak memberi jawaban pasti.
“Pengelolanya masih ada, tapi dia sekarang lagi di kantor pusat kan,” ucap sang petugas keamanan di lokasi, Rabu.
Perlu diketahui, wacana pembangunan Metro Stater Depok pertama kali muncul pada masa kepemimpinan Nur Mahmudi Ismail pada 2013.
Namun, proyek ini dimulai dengan menutup dan menimndahkan terminal Kota Depok ke area belakang pada Agustus 2018.
Secara umum, proyek ini akan menyatukan Terminal Depok dengan stasiun dan pusat perbelanjaan termasuk tempat makan, toko buku, dan apartemen.
Tak hanya itu, proyek ini akan menjadi ruang usaha kecil dan menengah (UMKM).
Tujuannya, memberikan kemudahan bagi masyarakat umum dalam mengakses moda angkutan umum dan berbisnis.
Grand design Metro Stater adalah bangunan bertingkat, yang di dalamnya ada pusat perbelanjaan modern dengan terminal di bagian bawahnya.