Penegakan Syariat Islam, Kota Tanpa Maksiat, hingga Digitalisasi: Gagasan 4 Paslon Pilwakot Lhokseumawe
LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengikuti debat perdana di Aula IAIN Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Sabtu (9/11/2024).
Mereka mengusung visi dan misi mulai dari penegakan syariat Islam, industri, digitalisasi, hingga infrastruktur.
Berikut visi dan misi yang disampaikan pada forum debat kandidat.
Pasangan nomor urut 1, Azhari dan Zulkarnain, mengusung visi Lhokseumawe bersyariat dan istimewa.
Pasangan ini menitikberatkan penegakan syariat Islam mulai dari penegakan shalat berjamaah lima waktu, kota tanpa maksiat, hingga mengentaskan angka pengangguran.
"Tanpa penegakan shalat lima waktu, praktik zina dan lainnya masih terjadi, maka bencana akan melanda kota itu. Air laut akan naik kembali ke darat (tsunami)," ujar Azhari.
Namun, Azhari tidak selesai menyampaikan visi dan misinya karena kehabisan waktu.
Sementara, pasangan nomor urut 2, Sayuti Abu Bakar dan Husaini Pom, mengusung Lhokseumawe cerdas dan nyaman.
Mereka menekankan digitalisasi dalam sektor pertumbuhan ekonomi, pengelolaan sampah, dan limbah berbasis teknologi.
Menyediakan perumahan dan kesehatan, meningkatkan kualitas transportasi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terhubung dengan literasi digital.
Lalu, menciptakan pelayanan publik dengan digitalisasi, mewujudkan keamanan dan keselamatan masyarakat, serta pemerintahan yang baik dan akuntabel.
Sayuti dan Husaini bergantian membacakan visi dan misi mereka.
Kemudian, pasangan nomor urut 3, Ismail dan Azhar, mengusung Lhokseumawe kota industri.
Mereka akan membangun infrastruktur berkualitas, gedung olahraga, rumah sakit, memfungsikan seluruh bangunan yang mangkrak, dan memaksimalkan drainase untuk mencegah banjir.
Selain itu, pasangan ini akan melanjutkan pembangunan Islamic Center, menata waduk lebih baik, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
"Kami juga akan berkolaborasi dengan bank, mengendalikan inflasi, dan memastikan kebutuhan pangan, pasar murah tiap bulan, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi," sebutnya.
Dia juga berjanji memberikan subsidi pupuk, bantuan alat tangkap, bibit ikan, dan keramba ikan, serta bantuan alat operasional UMKM.
"Tata kelola pemerintah yang adil, birokrasi yang akuntabel, keterbukaan informasi publik. Kami juga merangkul semua pihak untuk terwujudnya perubahan di kota ini," terangnya.
Terakhir, pasangan nomor urut 4, Fatahani dan Zarkasyi, mengusung Lhokseumawe jaya kembali.
Mereka membuat program terukur dengan meningkatkan infrastruktur jalan sepanjang 100 kilometer di tingkat desa dan membangun 50 kilometer drainase untuk mengatasi banjir.
"Merealisasikan kawasan ekonomi khusus, membangun creative hub dan sport center," terangnya.
Pasangan ini juga memberikan insentif untuk bidang olahraga dan agama.
"Memberikan santunan Rp 2 juta untuk kematian, membangun rumah layak huni, dan 5.000 lapangan kerja baru," terangnya.
Pasang ini juga akan memberikan santunan Rp 1 juta untuk kelahiran, membangun rumah sakit tipe A, dan memberikan beasiswa untuk santri, siswa, dan mahasiswa.
"Kami meningkatkan insentif guru, imum shik, dan imum gampong sebesar Rp 500.000 per bulan," pungkasnya.