Peneliti BRIN Ungkap Mayoritas Persen Parpol Sudah Mandiri, PKS dan PDI-P Raih Skor Tertinggi
JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mouliza Kristhopher Donna Sweinstani mengungkapkan bahwa sebagian besar partai politik (parpol) di Indonesia sudah mandiri dalam mengelola organisasi partainya.
Tercatat dalam penelitian BRIN yang dilakukan sepanjang 2020-2024, rata-rata parpol mendapatkan skor 93,05 persen parpol sehingga masuk kategori sudah mandiri.
Dua parpol yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PDI-P menduduki peringkat tertinggi sebagai parpol mandiri dengan nilai masing-masing 97,57 persen untuk kemandirian dalam pengelolaan organisasi.
"Skor 93,05 menunjukkan bahwa partai politik telah memiliki kemandirian yang baik dalam menjalankan fungsi partainya. Aspek kemandirian ini menjadi aspek yang sangat penting karena itu menunjukkan bahwa parpol memiliki daulat penuh atas partainya," kata Mouliza dalam acara "Launching Indeks Pelembagaan Partai Politik Parameter Ilmiah Membangun Parpol Modern di Indonesia", yang digelar di Kampus BRIN, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Penelitian ini mencakup 9 partai politik yang berada di parlemen pada periode 2019-2024.
Metode penelitian yang digunakan adalah analytic hierarchy process atau AHP yang merupakan metode pengambilan keputusan dengan membagi masalah kompleks menjadi struktur hierarkis.
Sumber data penelitian ada beragam, semisal dokumen resmi partai politik untuk dimensi derajat kesisteman dan infusi nilai, sedangkan dimensi kemandirian berasal dari persepsi pengurus DPP partai.
Selain kemandirian, pusat riset politik BRIN juga meneliti tentang derajat kesisteman parpol di mana hasilnya masih kurang dari 60 persen, atau tepatnya 57,81 persen.
Hal itu pun dinilai masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi parpol ke depannya.
Dirinya menduga bahwa angka tersebut didapat karena kemungkinan besar parpol masih rentan dengan adanya manuver politik yang tak sejalan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
"Masih menjadi PR dari ketiga sub dimensi yang kami ukur itu adalah derajat kesisteman karena tadi skornya masih 57,81, yang artinya partai politik ini masih kurang terlembaga yang mungkin karena masih ada manuver-manuver di dalam partai politik yang tidak sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama," ungkapnya.
Kemudian, untuk pengamatan infusi nilai, parpol Indonesia memperoleh angka 71,60 persen secara keseluruhan.
Mouliza menerangkan bahwa seluruh partai politik sudah memiliki nilai-nilai atau prinsip yang diyakini bersama atau collective values.
"Untuk keberadaan nilai-nilai atau prinsip yang diyakini bersama, karena tadi nilai agregatnya juga bagus. Kita bisa lihat breakdown per partai juga nilainya banyak yang mendapatkan skor 100," ujar dia.