Pengakuan Pembunuh Santriwati di Kendal, Sakit Hati Korban Melawan Saat Hendak Diperkosa
KENDAL, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan santri di Kendal, Jawa Tengah, berinisial NDF (21), menghabisi korban lantaran sakit hati.
NDF menyebut, SNH (19) melawan karena menolak saat diajak berhubungan badan olehnya.
NDF mengaku, ia mengenal korban melalui aplikasi Omi pada tanggal 12 Oktober 2024 lalu. Empat hari kemudian, dirinya mengajak korban berkencan.
"Dengan naik motor, saya menjemput korban di samping gang dekat ponpes tempat korban mondok," kata NDF, saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Kendal, Senin (28/10/2024).
Ia melanjutkan, korban kemudian diajak jalan-jalan ke alun-alun Kendal dan Kaliwungu.
“Saya sempat mengajak korban ke tempat kos untuk ambil tas dan snack ,” ujar dia.
Niat jahat pelaku muncul saat mengajak korban ke Boja. Ia memaksa korban melakukan hubungan terlarang.
Tapi, kata pelaku, korban tidak mau dan mencakar pipinya hingga 2 kali. Pelaku yang sakit hati kemudian menganiaya korban dengan pisau belati hingga korban meninggal dunia.
"Setelah meninggal, dia saya setubuhi. Kemudian, korban saya tinggal dan saya kembali ke tempat kos,” ucap dia.
Senjata tajam yang digunakan pelaku untuk membunuh korban dibeli di sebuah toko online. Ia selalu membawa pisau tersebut saat berpergian, kecuali ketika bekerja.
"Ketika kencan dengan korban, belati itu saya bawa,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, SNH ditemukan meninggal dunia di kebun yang ada di Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal, Kamis (17/10/2024).
Saat ditemukan, korban dalam keadaan setengah tanpa busana.