Pengamat: Pesisir Tangerang Bukan Wilayah Abrasi, Tidak Masuk Akal Dipasangi Pagar Laut
TANGERANG, KOMPAS.com - Sekelompok warga yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Pantura (JRP) mengeklaim bertanggung jawab atas pemasangan bambu pagar laut di pesisir utara Kabupaten Tangerang. Mereka menyebut pagar laut tersebut dibuat untuk mencegah abrasi di wilayah itu.
"Pagar bambu tersebut dibangun oleh warga dengan tujuan untuk mencegah abrasi," ujar Humas JRP, Shandi Martha, Selasa (14/1/2025).
Namun, klaim tersebut dibantah aktivis lingkungan Rekonvasi Bhumi, Nana Prayatna Rahadian. Menurut dia, wilayah pesisir utara Kabupaten Tangerang bukanlah kawasan abrasi, sehingga tujuan pencegahan abrasi dengan pagar laut tidak relevan.
"Kalau di kawasan itu kepentingan untuk abrasi, buat saya nggak masuk akal. Karena itu bukan kawasan abrasi," kata Rahadian kepada Kompas.com melalui sambungan telepon.
Rahadian menjelaskan bahwa kawasan abrasi di pesisir Banten terletak di Pontang, Kabupaten Serang, sementara pesisir utara Tangerang tidak mengalami kondisi serupa.
Ia juga meragukan pernyataan JRP yang menyebut abrasi di wilayah Tangerang Utara telah berlangsung sejak 30-40 tahun lalu.
"Rekonvasi Bhumi, usianya sudah 25 tahun lebih, dan pada saat kami survei di Lontar (Kabupaten Serang), abrasi sudah 1.500 meter lebih. Tapi kalau di kawasan pagar bambu yang ada sekarang, itu buat saya nggak masuk akal," ujar Direktur Eksekutif Rekonvasi Bhumi itu.
Meski demikian, Rahadian mengungkapkan bahwa pemasangan pagar bambu di laut tidak langsung membahayakan ekosistem. Namun, jika pagar tersebut digunakan untuk tujuan reklamasi, dampaknya terhadap lingkungan bisa signifikan.
"Akses nelayan saja yang terganggu. Yang ada masalah itu ketika pagar-pagar bambu mulai diisi. Itu baru menimbulkan masalah secara ekosistem karena akan mengubah arus dan dinamika gelombang," jelasnya.
Rahadian mencontohkan dampak reklamasi di Pantai Indah Kapuk (PIK) yang dituding menyebabkan abrasi di wilayah Pontang, Kabupaten Serang. Ia khawatir pemasangan pagar bambu di pesisir utara Tangerang menjadi awal proyek reklamasi serupa.
"Kalau kita belajar dari PIK 1, ketika dibangun, Lontar (Kabupaten Serang) mulai tergerus. Jadi saya selalu berpikir bahwa abrasi yang terjadi di Lontar, itu salah satu dampak dari adanya pulau-pulau reklamasi di PIK 1," pungkasnya.
Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai tujuan pasti pemasangan pagar bambu tersebut dan apakah akan ada tindak lanjut dari pemerintah terkait masalah ini.