Pengamat: RK Butuh Endorse dari Prabowo, tetapi Berisiko Kritik
JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, dinilai membutuhkan dukungan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, demi meningkatkan elektabilitasnya dalam Pilkada Jakarta.
Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan dukungan dari Prabowo itu bisa menjadi faktor signifikan yang akan menarik pemilih.
"Saya melihatnya butuh, butuh endorse Prabowo ya. Tetapi kan kalau Prabowo ditarik-tarik ke Pilkada, akan banyak yang kritikkan itu," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/11/2024).
Kondisi ini juga mengingatkan pada dukungan Prabowo dalam Pilkada Jawa Tengah. Di sana, Prabowo secara terbuka memberikan endorsement bagi Ahmad Lutfi, kandidat yang diusungnya.
Langkah serupa dianggap bisa diterapkan di Jakarta, namun dengan catatan penting bahwa Prabowo tidak cawe-cawe atau menggunakan kekuasaannya sebagai orang nomor satu di Indonesia.
"Jadi kalau di Jakarta misalkan RK butuh endorse, ya bisa jadi. Butuh endorse untuk menaikkan elektabilitas. Tapi kan sangat rawan gitu," kata Ujang.
Meski endorse Prabowo dianggap berpotensi mendongkrak popularitas RK, Ujang juga melihat ada sejumlah hambatan.
Salah satunya adalah posisi Prabowo yang kini masih berada di luar negeri dalam kunjungan kerja.
"Karena kan Pak Prabowo sedang ada di luar negeri, bahkan sampai kurang lebih 15-16 hari," ucap Ujang.
Untuk diketahui, elektabilitas pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 1, RK-Suswono, bersaing ketat dengan paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, menurut hasil survei Litbang Kompas periode 20-25 Oktober 2024.
Dari hasil survei itu, elektabilitas Pramono-Rano berada di angka 38,3 persen, sedangkan Ridwan Kamil-Suswono meraih 34,6 persen.
Sementara itu, tingkat keterpilihan pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, sebesar 3,3 persen.