Pengamat Sebut Warga Kolong Jembatan Pakin Berisiko Tunggak Sewa Rusun jika Ekonomi Tak Stabil
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Yayat Supriyatna menyebut, rencana relokasi warga kolong Jembatan Pakin, Jakarta Utara, jangan sampai mengancam mata pencahariannya.
Menurut dia, hal ini perlu dipertimbangkan saat merelokasi warga kurang mampu ke rumah susun (rusun).
"Jadi ketika dipindah, yang perlu dipersiapkan adalah persiapan ekonomi. Jangan tiba-tiba pindah ke rumah susun enggak ada lagi pencahariannya," ujar Yayat saat dihubungi Kompas.com, dikutip Kamis (14/11/2024).
Yayat menilai, jika pemindahan hunian itu memutus mata pencarian warga, maka kemungkinan besar akan terjadi penunggakan uang sewa.
"Ujungnya apa? Enggak punya mata pencaharian, enggak bisa bayar sewa, apa yang terjadi, nunggak," imbuh dia.
Warga rusun kemungkinan akan mengalokasikan uangnya untuk membayar listrik dan air ketimbang membayar sewa huniannya.
"Air dan listrik enggak berani nunda karena langsung mati lampunya. Tapi kalau sewa rusunnya, mereka negosisi bahkan menawar dengan alasan enggak punya pekerjaan," tutur dia.
Diketahui, warga sebelumnya hidup bebas dan tidak membayar uang sewa tempat tinggal. Relokasi ke rusun akan mengubah perilaku mereka.
"Kalau selama ini satu rumah, tidak bayar apa-apa, (ada) kebebasan, kemudian langsung diatur dalam rumah susun dengan segala aturannya, itu juga akan mengubah perilaku," ucap Yayat.
Oleh karenanya, Yayat menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk memetakan ekonomi warga kolong Jembatan Pakin sebelum direlokasi ke rusun.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Jakarta berencana merelokasi warga kolong Jembatan Pakin ke Rumah Susun Petak Habitat Ancol, Jakarta Utara.
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menyatakan bahwa rusun ini diprioritaskan bagi warga yang membutuhkan tempat tinggal layak.
"Setelah berbincang dengan warga yang tinggal di bawah jembatan, mereka ingin mempunyai hunian yang layak. Kalau tinggal di dalam kolong jembatan tentunya penyakit sangat rentan sekali menyerang mereka," ujar Teguh dalam keterangannya, Rabu (6/11/2024).
Rusun Petak Habitat Ancol, yang terletak di Jalan Tongkol 10, Jakarta Utara, direncanakan memiliki sembilan tower, dengan dua tower yang telah berdiri.
Teguh juga meminta Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara untuk mendata warga yang tinggal di hunian tak layak, termasuk di kolong Jembatan Pakin.