Pengangguran di Jatim Turun, TPT Agustus 2024 Capai 4,19 Persen
Jawa Timur secara konsisten terus mengalami penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama empat tahun terakhir. Saat ini telah turun menjadi 4,19 persen pada Agustus 2024, lebih rendah dari rata-rata nasional, berkat berbagai upaya peningkatan kualitas tenaga kerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang rilis 5 November 2024, TPT Jawa Timur pada Agustus 2024 berada di angka 4,19 persen atau 1,02 juta dan turun 0,69 persen poin dibandingkan TPT Agustus 2023 yaitu 4,88 persen atau 1,17 juta.
Secara year on year, TPT Jatim juga mengalami penurunan yang signifikan yakni mencapai 1,55 persen poin. Pada Agustus 2021, TPT Jatim sebesar 5,74 persen, Agustus 2022 sebesar 5,49 persen, dan Agustus 2023 turun menjadi 4,88 persen.
Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono menyampaikan rasa syukurnya terkait penurunan tersebut di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Rabu (6/11). Menurutnya, penurunan angka TPT ini menjadi salah satu pertanda perekonomian Jatim terus membaik.
"Alhamdulillah, penurunan TPT tahun ini cukup signifikan. Tentunya ini semua berkat upaya kita bersama salah satunya dalam meningkatkan kualitas angkatan kerja sehingga angka TPT di Jatim terus menurun," kata Adhy Karyono dalam keterangan tertulis, Rabu (6/11/2024).
Adhy menjelaskan bahwa secara year-on-year, Jawa Timur berhasil menurunkan TPT lebih signifikan dibandingkan rata-rata nasional. Pada Agustus 2024, TPT nasional tercatat sebesar 4,91 persen, turun 0,41 persen poin dibanding Agustus 2023.
"Alhamdulillah penurunan TPT Jatim terbesar kedua di Pulau Jawa, turun sebesar 0,69 persen dari Agustus 2023. Dan TPT Jatim Agustus 2024 lebih kecil dari nasional," ujarnya.
Penurunan TPT di Jawa Timur dicapai melalui berbagai upaya, termasuk menggelar job fair di Surabaya dan beberapa UPT BLK di Jatim oleh Disnakertrans Jatim. Selain itu, Pemprov Jatim juga melaksanakan program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja muda, khususnya generasi milenial dan Gen Z.
"Karena pengembangan kompetensi SDM tenaga kerja usia muda akan berdampak pada nilai tawar mereka," katanya.
Selain itu, Pemprov Jatim terus mendorong fungsi penempatan tenaga kerja melalui fasilitas pembinaan dan penempatan tenaga kerja baik di dalam maupun di luar negeri.
Tak hanya itu, penyampaian informasi pasar kerja, bursa kerja, penyuluhan, bimbingan dan pengembangan tenaga kerja mandiri juga terus dilakukan oleh pemprov Jatim kepada para pencari kerja.
Adhy menyampaikan bahwa upaya yang telah dilakukan berdampak positif pada tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), yang meningkat sebesar 0,89 persen menjadi 73,43 persen dibanding Agustus 2023.
"Komposisi penduduk yang bekerja pada sektor formal juga naik menjadi 38,51 persen atau naik 1,62 persen poin dibandingkan tahun lalu," tambahnya.
Lihat juga Video Jawaban Lukman soal Pengangguran SMK di Jatim Tinggi
[Gambas Video 20detik]