Pengendara Motor di Tangsel yang Tewas Terlindas Truk Sampah Dibawa ke RS untuk Visum

Pengendara Motor di Tangsel yang Tewas Terlindas Truk Sampah Dibawa ke RS untuk Visum

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pengendara motor berinisial AM (23) yang terlindas truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup di Pondok Aren telah dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk divisum. 

"AM mengalami luka di kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian kemudian dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk diminta visum," ujar Kanit Gakum Satlantas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) Ipda Marulloh kepada Kompas.com, Rabu (6/11/2024).

Dia menjelaskan, korban meninggal dunia karena berusaha untuk menyalip truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel.

Saat itu truk yang dikendarai oleh W (46) sedang melaju dari arah Parigi Baru menuju Pondok Jagung. Namun, ketika melintasi tempat kejadian perkara (TKP), tiba-tiba motor yang digunakan korban muncul dari arah yang sama.

Dengan sepeda motor yang dikendarainya itu, kata Marulloh, korban berusaha untuk mendahului truk sampah dari sisi kanan. Tetapi gagal. Dia kehilangan kendali sehingga terjatuh dan akhirnya terlindas.

"Dari pernyataan driver (truk sampah), posisinya pemotor itu mau menyalip, tapi karena tidak cukup ruang untuk mendahului truk akhirnya terpeleset dan jatuh hingga terlindas," kata Marulloh.

Korban meninggal dunia. Sedangkan sepeda motornya mengalami kerusakan di bagian spakbor depan dan bodi sebelah kanan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala DLH Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman membenarkan truk sampah yang terlibat kecelakan itu milik instansinya.

Namun, menurut dia peristiwa itu tidak sepenuhnya kesalahan sopir.

"Pengendara motor itu awalnya kecelakaan adu banteng, banyak saksinya. Terus salah satunya adalah ada yang jatuh hingga tubuhnya masuk ke kolong truk DLH," kata Wahyu.

Meskipun begitu, sang sopir akan bertanggungjawab dengan apa yang terjadi terhadap korban. Nantinya Wahyu bersama dengan sopir berencana akan mendatangi rumah korban.

"Sopir kabur karena takut diamuk masa. Kalau korban meninggal, orang enggak lihat sebabnya tapi langsung main hakim, itu yang dia hindari bukan tidak mau bertanggung jawab," jelas dia.

"Kami dari DLH tetap secara lembaga silaturahmi kepada korban. Jadi, tetep kami ikut prihatin dan belasungkawa mengucapkan duka cita, tentunya memberikan kerohimahan," tambah dia.

Sumber