Pengguna Rela Tarif Transjakarta Naik ketimbang Rute Blok M-Kota Dihapus
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengguna Transjakarta rela tarif bus Transjakarta dinaikkan ketimbang koridor 1 rute Blok M-Kota dihapus.
"Setuju dengan kenaikan Rp 5.000, sudah lumayan pas. Karena naik angkot aja Rp 5.000, dibandingkan dihapuskan," ujar pengguna Transjakarta bernama Asmi (30) saat diwawancarai Kompas.com di busTransjakarta Blok M-Kota, Minggu (22/12/2024).
Asmi mengaku, sudah menjadi pelanggan setia Transjakarta sejak 2018.
Tidak ada kenaikan tarif hingga saat ini.
"Soalnya, saya naik sampai sekarang masih Rp 3.500," tambah Asmi.
Sementara pengguna lain bernama Stefani (27) menganggap tarif Rp 3.500 cukup murah dan terjangkau.
"Ya, cukup murah dan terjangkau," kata Stefani saat diwawancarai di Transjakarta rute Blok M-Kota, Minggu.
Menurut dia, kehadiran Transjakarta Blok M-Kota sangat penting untuk mendukung mobilitasnya sehari-hari.
Oleh sebab itu, Stefani tidak setuju jika Transjakarta Blok M-Kota dihapuskan.
"Penting banget. Jadi, enggak setuju dihapuskan karena dari rumah naik Transjakarta, dari Juanda ke Monas naik Transjakarta lagi," tambah dia.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta berencana menghapus rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
"Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan," kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
Penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
"Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta," ucap dia.
Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulo Gadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.