Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Bertambah Jadi 2.472 Warga
FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Jumlah pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali bertambah.
Sekretaris Daerah Flores Timur, Petrus Pedo Maran, mencatat, per Senin (4/11/2024) pukul 23.34 Wita, jumlah pengungsi mencapai 2.472 orang.
Mereka berasal dari delapan desa terdampak, yakni Nobo, Dulipali, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Boru Kedang, Nawokote, dan Pululera
Petrus menerangkan ribuan pengungsi itu tersebar di tiga posko pengungsian.
“Posko Desa Lewolaga sebanyak 647 orang, posko Desa Bokang sebanyak 606 orang, dan posko Desa Konga 1.219 orang,” ujar Petrus dalam keterangannya, Selasa (5/11/2024).
Kendati demikian, lanjutnya, banyak juga warga yang memilih mengungsi secara mandiri ke Kabupaten Sikka.
Selain itu, ada yang masih bertahan di permukiman-permukiman atau masing-masing desa.
“Posko Desa Lewolaga sebanyak 647 orang, posko Desa Bokang sebanyak 606 orang, dan posko Desa Konga 1.219 orang,” kata dia.
Petrus menambahkan, pemerintah terus memberikan pelayanan secara optimal kepada para pengungsi, baik logistik maupun aspek kesehatan.
“Kami telah mendirikan dua dapur umum untuk melayani para pengungsi di tiga lokasi tersebut,” pungkasnya.
Untuk diketahui, hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki berada di level IV awas.
Masyarakat di sekitar dan pengunjung tidak diperbolehkan melakukan aktivitas apa pun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Selain itu, waspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.