Pengusaha Soroti Kontribusi Dana Bagi Hasil CHT Buat Daerah
Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan pengusaha membeberkan hasil kajian rekomendasi kebijakan kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) untuk optimalisasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau yang berkontribusi terhadap pembangunan daerah.
Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto menuturkan kajian tersebut menyoroti soal aspek kontribusi IHT terhadap perekonomian nasional dan daerah, tenaga kerja, rokok ilegal, hingga kesehatan masyarakat terhadap penentuan kebijakan cukai hasil tembakau (CHT).
"Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, diharapkan tercapai kebijakan yang berimbang dan berdampak positif bagi pembangunan daerah melalui alokasi dana bagi hasil CHT," katanya dalam siaran pers, Minggu (5/1/2024).
Adik menambahkan IHT menjadi salah satu industri yang memiliki kontribusi signifikan bagi daerah, khususnya Jawa Timur hingga di tingkat nasional.
Dia menjelaskan IHT berperan penting terhadap pembangunan di Jawa Timur. Kontribusinya mencapai 33% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Selain itu, lanjutnya, Jawa Timur juga merupakan kontributor utama penerimaan CHT secara nasional dengan kontribusi hingga 60%.
Menurutnya, Jawa Timur sebagai salah satu sentra produk tembakau di Indonesia telah menyerap 40% tenaga kerja langsung di setor IHT skala nasional.
Pihaknya mengapresiasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan yang memutuskan tidak ada kenaikan tarif CHT untuk 2025.
“ Namun, mengingat saat ini IHT tengah mengalami berbagai tekanan, kami berpandangan bahwa kebijakan ke depannya memerlukan kajian mendalam untuk memastikan keberlangsungan industri,” ujarnya.
Dia mengatakan kajian tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Sementara itu, akademisi dari UMM Idah Zuhroh mengatakan optimalisasi dana bagi hasil CHT dapat dilakukan dengan kebijakan kenaikan tarif yang tepat dan berimbang untuk memicu pertumbuhan penerimaan secara nasional.
"Kebijakan kenaikan tarif pada 2026 dan dalam masa mendatang juga perlu melalui kajian yang berimbang untuk menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan penerimaan CHT dan dana bagi hasil," katanya.