Penumpang Kereta Api di Stasiun Jatinegara Meningkat 146 Persen pada Nataru 2024/2025
KOMPAS.com - Selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, Stasiun Jatinegara mencatatkan lonjakan signifikan pada jumlah penumpang.
Berdasarkan pantauan selama masa Nataru, sampai dengan akhir 2024 (19-31 Desember), secara kumulatif, stasiun ini melayani 67.435 penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ).
Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 146 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang mencatatkan 46.132 penumpang.
Sementara itu, layanan KAI Commuter di Stasiun Jatinegara mencatatkan 127.961 penumpang naik dan 113.122 penumpang turun pada periode yang sama.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, peningkatan jumlah penumpang KA JJ di Stasiun Jatinegara didukung kemudahan akses stasiun tersebut.
“Stasiun ini menjadi titik temu Commuter Line yang menghubungkan berbagai wilayah strategis di Jakarta, seperti Sudirman, Tanah Abang, Kemayoran, Bekasi, dan Cikarang,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (3/1/2025).
Anne menyatakan, KAI terus mendorong penggunaan moda transportasi kereta api sebagai solusi mobilitas yang nyaman dan efisien.
Sementara itu, untuk mengatasi potensi kepadatan lalu lintas pada momen-momen tertentu, Stasiun Jatinegara difungsikan sebagai alternatif keberangkatan KA JJ dengan penerapan rekayasa operasional, seperti yang dilakukan pada perayaan malam Tahun Baru 2025.
Anne mengatakan, pada malam tahun baru, Stasiun Jatinegara melayani 5.105 penumpang KA JJ dan 22.079 penumpang Commuter Line.
“Kemudahan seperti pemberhentian dan interkoneksi di Stasiun Jatinegara diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai alternatif keberangkatan,” jelasnya.
Dengan integrasi beberapa moda transportasi, termasuk KA JJ, Commuter Line, kereta bandara, Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jabodebek, hal ini akan memberikan masyarakat pilihan perjalanan yang lebih praktis.
“Pada malam Tahun Baru 2025, moda transportasi kereta api, seperti LRT Jabodebek dan KAI Commuter, berperan signifikan dalam mengurangi kemacetan di kawasan Jabodetabek,” katanya.
Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) mencatat 156.490 pengguna, meningkat 132 persen jika dibandingkan pada periode sebelumnya.
Sementara itu, layanan Commuter Line mencatat 1.276.209 penumpang.
“Tingginya antusiasme masyarakat terhadap kereta api menunjukkan bahwa moda transportasi ini tidak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi kemacetan di ibu kota,” ujarnya.
Anne mengatakan, KAI juga menyediakan berbagai fasilitas unggulan untuk mendukung inklusivitas, termasuk layanan bagi ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas.