Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Turun 9,32 Persen Saat Nataru 2024, Layani 19.000 Penumpang
SEMARANG, KOMPAS.com - Selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, melayani sebanyak 19.008 penumpang yang keluar dan masuk.
Angka tersebut terbagi dalam 25 kedatangan dan keberangkatan kapal penumpang, dari enam trayek pelabuhan.
Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan yang juga menjabat sebagai Kasatgas Posko, Dicky Eka Kunarko, mengungkapkan bahwa Pelabuhan Tanjung Emas mengalami penurunan jumlah penumpang sebesar 9,32 persen dibandingkan dengan Nataru tahun 2023.
“Total jumlah penumpang 19.008 jiwa, sedangkan tahun lalu mencapai 20.786 jiwa. Hal ini mengalami penurunan mencapai 1.178 jiwa, minus 9,32 persen dibandingkan tahun lalu,” jelas Dicky dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (9/1/2025).
Rincian penumpang menunjukkan bahwa sebanyak 7.994 jiwa tiba dan 11.015 jiwa berangkat.
Pelabuhan Kumai mencatatkan jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang tertinggi, yaitu sebanyak 10.743 jiwa.
Di tingkat nasional, total jumlah penumpang mengalami kenaikan dibandingkan dengan Natal 2023.
Data menunjukkan bahwa total pergerakan penumpang yang menggunakan transportasi laut selama libur Nataru kali ini, dari 18 Desember hingga 8 Januari 2025, mencapai 1,80 juta orang.
Angka ini meningkat sebesar 4,92 persen dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 1,72 juta penumpang.
Namun, realisasi angkutan Nataru baru mencapai 77,71 persen, karena belum memenuhi target prediksi.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas resmi menutup Pos Koordinasi (Posko) Terpadu Angkutan Laut untuk Nataru 2024/2025.
Kepala Kantor KSOP Tanjung Emas, Capt. Mochammad Abduh, menyampaikan terima kasih atas kerjasama seluruh entitas di Pelabuhan Tanjung Emas, yang telah memastikan pelaksanaan posko berjalan aman, tertib, dan lancar.
“Tak lupa ucapan terima kasih juga kepada masyarakat pengguna transportasi laut yang ikut mewujudkan terselenggaranya transportasi laut yang aman dan nyaman,” tutur Abduh.
Dia menambahkan bahwa penutupan posko ini juga bertujuan untuk mengevaluasi penyelenggaraan angkutan penumpang di masa mendatang, khususnya menjelang libur Idulfitri yang akan datang.
“Kami akan terus mengevaluasi seluruh kegiatan, dengan hasil evaluasi tersebut sebagai acuan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat, utamanya dalam menghadapi penyelenggaraan angkutan laut masa Lebaran yang beberapa bulan lagi akan dilaksanakan,” tandasnya.