Penutup Saluran Air di Kemang Sudah Dua Kali Hilang sejak 2023

Penutup Saluran Air di Kemang Sudah Dua Kali Hilang sejak 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Penutup saluran air di Jalan Kemang Raya sudah hilang sebanyak dua kali sejak tahun 2023.

"Sudah pernah (hilang sebelumnya). Jadi ketika pelaporan, tata air (SDA) pasang, kemudian hilang lagi. Saya enggak ngehitung, dua sampai tiga kali kira-kira hilang," kata Lurah Bangka Firdaus Aulawy saat dihubungi, Rabu (8/1/2025).

Firdaus mengaku belum pernah melaporkan kejadian hilangnya saluran penutup saluran air di Kemang ke polisi.

Namun, karena kejadian ini terus berulang, Firdaus berencana melaporkan kehilangan penutup saluran air ini ke polisi.

"Tentu kami karena unit yang paling bawah di Pemda, selalu melaporkan ke jenjang komando yang lebih tinggi, kecamatan. Tapi karena ini udah berulang, bisa jadi ada unsur kesengajaan, nanti mungkin kami lapor dulu nih," tambah Firdaus.

Sementara itu, Nurdin (40), pedagang di Jalan Kemang Raya, mengatakan, penutup saluran air di dekat lapaknya hilang empat hari yang lalu.

"Kalau yang ini empat hari yang lalu hilang. Yang di sana enggak tahu deh," kata dia saat ditemui, Rabu (8/1/2025).

Diberitakan sebelumnya, sejumlah penutup saluran air di Jalan Kemang Raya hilang, Rabu (8/1/2025).

Pengamatan Kompas.com di lokasi, setidaknya ada 14 penutup saluran air yang hilang, mulai dari depan rumah pompa air Kemang hingga dekat Mal Grand Kemang.

Terdapat delapan penutup saluran air di sebelah kiri jalan menuju Jalan Prapanca Raya yang hilang. Sementara itu, ada sekitar enam penutup saluran air lainnya yang hilang di arah sebaliknya.

Beberapa penutup saluran air hanya hilang setengah bagian. Beberapa lainnya hilang sepenuhnya, menyisakan lubang yang cukup panjang di pinggir jalan.

Penutup saluran air yang hilang ini terbuat dari teralis besi. Dengan hilangnya penutup ini mengakibatkan sampah masuk ke saluran air.

Mayoritas sampah adalah sampah dedaunan. Bahkan, ada pula batu berukuran besar yang menghalangi jalan masuk air di saluran air tersebut. Sisanya adalah sampah-sampah plastik.

Sampah-sampah itu kemudian bercampur dengan lumpur dan mengendap di jalan masuk air. Hilangnya penutup saluran air juga memberikan lubang yang cukup besar.

Beberapa lubang ditutupi menggunakan kayu agar tidak ada pengendara atau pejalan kaki yang terjerembap ke lubang tersebut.

Sumber