Perempuan 18 Tahun Hilang Terseret Banjir Bandang di Sumbawa Barat

Perempuan 18 Tahun Hilang Terseret Banjir Bandang di Sumbawa Barat

SUMBAWA, KOMPAS.com - Inul (18), seorang warga Dusun Ai Aji, Desa Tua Nanga, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, dilaporkan hilang terseret arus deras banjir bandang pada Selasa (24/12/2024) malam. 

Kejadian tragis ini terjadi saat korban pulang dari ladang menggunakan sepeda motor. Tiba-tiba, banjir dengan arus deras datang menghanyutkan Inul beserta kendaraannya.

Proses pencarian terus dilakukan tim penyelamat pada Rabu pagi, 25 Desember 2024.

Menurut informasi dari warga setempat, Jamal (54), insiden bermula ketika Inul melintasi aliran sungai "Ai Kuruk" yang menghubungkan jalur akses desa.

"Ai Kuruk" kata Jamal saat dikonfirmasi.

Banjir bandang tersebut terjadi secara mendadak sekitar pukul 19.00 WITA, dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak sore hari.

Arus deras menghanyutkan korban sebelum ia sempat menyelamatkan diri.

“Upaya pencarian dari tadi malam dilakukan oleh masyarakat bersama aparat TNI dan Polri hingga larut malam. Namun, hingga pukul 23.00 WITA, korban belum ditemukan,” jelas Jamal.

Kasi Humas Polres Sumbawa Barat, Zaenal Abidin, membenarkan kejadian tersebut.

“Benar. Info dari Kapolsek setempat ada korban hanyut berjenis kelamin perempuan dan saat ini masih dalam proses pencarian di TKP,” kata Zaenal.

Ia menjelaskan, operasi pencarian dihentikan sementara akibat minimnya pencahayaan dan tingginya risiko arus deras.

Pencarian dilanjutkan pada pagi hari dengan peralatan yang lebih memadai.

“Tim SAR Sumbawa dan Sat Polairut Polres Sumbawa Barat sudah melanjutkan pencarian hari ini,” imbuhnya.

Zaenal mengungkapkan, hujan deras mulai turun sejak pukul 15.00 WITA hingga malam, menyebabkan luapan air di beberapa desa di Kecamatan Poto Tano, termasuk Desa Tua Nanga.

Korban yang pulang dari ladang tidak menyadari akan terjadinya banjir.

“Warga setempat mengungkapkan bahwa kondisi ini cukup sering terjadi saat intensitas hujan tinggi, sehingga banjir bandang dengan arus deras bisa datang secara tiba-tiba,” tutur dia.

Ia juga mengimbau warga setempat untuk berhati-hati dan menghindari area berbahaya ketika hujan deras berlangsung.

Banjir bandang yang sering terjadi di wilayah ini menjadi pengingat akan perlunya kewaspadaan lebih bagi masyarakat saat melintasi jalur rawan, terutama di tengah cuaca ekstrem pada puncak musim hujan seperti sekarang ini.

Sumber