Peringati Sumpah Pemuda, Akmal Faiz Ceritakan Momen Bentangkan Bendera di IKN
SEMARANG, KOMPAS.com - Menjadi anggota Pasukan Bendera Pusaka (Paskibraka) di tingkat nasional merupakan prestasi yang membanggakan.
Hal ini dirasakan oleh Akmal Faiz Ali Khadafi (17), pelajar asal SMA N 4 Semarang, yang berhasil menjadi salah satu pembentang bendera Merah Putih di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada upacara peringatan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024.
Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda ini, Akmal berkata, menjadi Paskibraka di tingkat nasional adalah mimpi yang layak diperjuangkan.
Sebelum berangkat ke IKN, dia harus melewati berbagai proses seleksi yang ketat.
"Ada banyak proses seleksi, dari tingkat kota, provinsi, dan nasional. Untuk seleksi tingkat kota, mulai dari bulan Februari lalu. Alhamdulillah saat itu nilai saya sempurna dan dapat peringkat pertama dari kurang lebih 280 peserta," tutur Akmal kepada Kompas.com, Senin (28/10/2024).
Setelah lolos di tingkat kota, Akmal melanjutkan ke proses seleksi tingkat provinsi.
Proses seleksi ini melibatkan berbagai tes, mulai dari administrasi, kesehatan, pengamalan nilai-nilai Pancasila, hingga wawancara.
"Yang paling susah menurut saya itu tes wawancara. Karena kita harus menyampaikan dengan benar, tidak boleh salah, dan harus jujur," ucap dia.
Dari seleksi tingkat provinsi, Akmal berhasil meraih peringkat pertama, sehingga bisa mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional.
"Setelah Juni diumumkan lolos, pada 22 Juli sampai 23 Agustus, perwakilan dari setiap provinsi dikirim ke Jakarta untuk mengikuti diklat," jelasnya.
Selama pelatihan, Akmal dan rekan-rekannya dituntut untuk menguasai berbagai posisi, mulai dari pasukan 8, pasukan 17, hingga pengibar bendera.
Posisi sebenarnya baru diumumkan pada pagi hari sebelum upacara.
"Jadi kita dituntut untuk bisa semua. Waktu latihan, posisi saya tidak sebagai pembentang dan tidak berpikir kalau bakal jadi pembentang bendera. Yang penting saya lakukan semaksimal mungkin," ungkap Akmal.
Pagi hari sebelum upacara bendera dimulai, Akmal merasakan haru ketika namanya dipanggil untuk bertugas sebagai pembentang bendera Merah Putih.
"Nah, waktu geladi kotor sebetulnya saya berlatih untuk upacara penurunan. Ternyata saat diumumkan, saya dapat tugas untuk upacara pengibaran. Jadi pasti ada rasa tidak tenangnya, tapi alhamdulillah lancar," ungkapnya.
Akmal menambahkan, banyak pengalaman berkesan yang didapat selama menjadi Paskibraka di tingkat nasional, salah satunya adalah bertemu teman baru dari seluruh daerah di Indonesia.
"Kan kita bareng-bareng, pasti ada teman yang capek, mentalnya down karena pelatihan. Saya teringat bahwa kita saling memberi motivasi, jadi kita semua sama-sama kuat," ucap Akmal.
Kendati demikian, Akmal berpesan kepada anak-anak muda lainnya yang ingin menjadi Paskibraka untuk terus bermimpi dan mencoba.
"Jangan takut untuk bermimpi besar, karena mimpi adalah awal dari keberhasilan. Seharusnya kita mencoba dulu sebelum kita tahu hasilnya, bukan membayangkan hasilnya seperti apa, tapi belum dicoba," pungkas Akmal.