Pertunjukan Wayang “Jumeneg Pari Gesit” di Pemalang, Gambaran Pemimpin Berkualitas

Pertunjukan Wayang “Jumeneg Pari Gesit” di Pemalang, Gambaran Pemimpin Berkualitas

PEMALANG, KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional ke-10, Relawan Pemilu Damai Resus Jaga Suara di wilayah Pemalang dan Pekalongan menggelar Umbul Doa dan pertunjukan wayang kulit di Desa Muncang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Kamis (14/11/2024) malam.

Pagelaran wayang dengan lakon "Jumeneg Pari Gesit" bertujuan untuk mensosialisasikan calon pemimpin pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 dan mengajak masyarakat untuk tidak golput.

Ketua Jaga Suara, Ki Dalang Kusworo menyampaikan bahwa terdapat 80 sanggar wayang di wilayah Karisidenan Pekalongan (yang meliputi Pemalang, Brebes, Tegal, Pekalongan, dan Batang) yang siap mengawal dan mensosialisasikan Pilkada 2024 di Jawa Tengah.

Ia berharap masyarakat dapat memilih pemimpin yang amanah, adil, dan bijaksana.

"Mudah-mudahan masyarakat Jawa Tengah dapat memilih pemimpin yang dapat diterima oleh masyarakat dengan pemimpin yang amanah, adil, dan bijaksana," kata Ki Dalang Kusworo.

Pemilihan lakon "Jumeneng Pari Gesit" memiliki makna khusus, menurut Kusworo, yaitu menggambarkan pemimpin Pandawa Paripurna atau pemimpin terakhir dari negara Astina.

Hal ini dihubungkan dengan harapan akan terpilihnya pemimpin berkualitas, seperti pasangan calon Gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi.

"Lakon Jumeneng Pari Gesit merupakan cerita pemimpin keturunan Pandawa paripurna atau terakhir yang nantinya akan memimpin negara Hastina karena terpilihnya seorang pemimpin yang memiliki kualitas," ungkapnya.

Kusworo juga menekankan bahwa wayang merupakan media budaya yang efektif untuk sosialisasi kepada masyarakat dalam memilih calon pemimpin pada Pilkada 2024.

"Jaga Suara ikut andil dalam merekam di lapangan seperti kecurangan pemilu, termasuk pengerahan massa oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), agar tidak ada perselisihan atau sengketa pilkada," kata Kusworo.

Sementara itu, Ki Dalang Sumali dari Pecinta Wayang Mania (SWM) menambahkan bahwa pagelaran ini juga bertujuan untuk merangkul para pemilih pemula agar dapat memilih pemimpin yang baik sekaligus mencintai budaya wayang.

"Para pemilih pemula diharapkan bisa mencintai budaya wayang sehingga pagelaran wayang ini juga bisa mensosialisasikan para calon pemimpin di Jawa Tengah," ungkapnya.

Sumber