Petani di Cikeusik Pandeglang 6 Bulan Tak Tanam Padi Akibat Kekeringan
Sejumlah petani di Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten tak bisa menggarap sawah untuk bertani. Hal itu karena wilayahnya dilanda kekeringan.
"Sudah lama memang tidak menggarap sawah karena mengalami kekeringan," kata seorang petani, bernama Iwan saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (29/10/2024).
Iwan mengungkapkan fenomena itu sudah dirasakan hampir 6 bulan. Menurutnya, sawah di wilayahnya mengalami keretakan sehingga tak bisa ditanami padi.
"Dimulai pada musim panen kedua atau sudah enam bulan lebih," ungkapnya.
Menurutnya, sejumlah warga ada yang memaksa untuk menanam padi meski ketersediaan air sedikit. Namun para petani malah mengalami gagal panen.
"Ada beberapa yang memaksa bertani, namun hasilnya gagal panen," katanya.
Kepala Bidang Tanam Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pandeglang, Nuridawati mengungkapkan ada 25 hektare sawah yang dilanda kekeringan di Kecamatan Cikeusik. Menurutnya, rata-rata umur tanam padi yang terkena kekeringan itu baru satu bulan.
"Yang terkena kekeringan 25 hektare, umur tanaman 35-64 HST (hari setelah tanam)," ungkapnya.
Ia mengklaim Pemkab Pandeglang akan memberikan bantuan benih padi dan menyalurkan air ke area persawahan atau pompanisasi kepada petani yang terdampak.
"Diusulkan benih padi yang terkena, pompanisasi dan irpom bila ada sumber airnya," imbuhnya.