Petani di Cilincing Terancam Gagal Panen akibat Sawahnya Terendam Banjir

Petani di Cilincing Terancam Gagal Panen akibat Sawahnya Terendam Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Petani di Cilincing, Jakarta Utara, terancam gagal panen akibat musim hujan yang menyebabkan sawah mereka terendam banjir.

"Musim panen pada awal tahun 2025 di Kelurahan Marunda dan Rorotan Kecamatan Cilincing terancam gagal panen dikarenakan sawah petani terendam banjir akibat curah hujan tinggi," ujar Ketua Gabungan Kelompok Tani Rorotan (Gapoktan) Maju Bersama, Asmat dilansir ANTARA, Senin (20/1/2025).

Selain banjir, para petani di Cilincing juga terancam gagal panen karena diserang hama.

"Ini kendala penyakit padi sampai tiga kali, kemudian diberi urea, bagus lagi dan kemudian gagal lagi di kasih obat lagi, begitu keluar padi gabuk (tidak berisi)," kata dia.

Kondisi ini jelas merugikan petani. Sebab, untuk menggarap satu hektare sawah para petani harus merogoh kocek Rp 8 juta hingga Rp 10 juta.

"Makanya petani kita sebagian berhutang KUR dan banyak laporan yang belum bisa dilakukan pembayaran," tutur dia.

Akibat terus merugi, puluhan anggota Poktan Cilincing sebagian menyerah dan tidak bisa membayar pinjaman bank.

"Ada hasil walaupun tidak 100 persen, bahkan ada yang gagal panen 10 hektare," ucap dia.

Meskipun begitu, Asmat berharap pemerintah tetap menjadikan Marunda dan Rorotan sebagai tempat lumbung padi di Jakarta Utara.

"Pertanian di kawasan ini kian menipis, semoga pemerintah menjaga semangat tani di sini," ujar Asmat.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara, Unang Rustanto mengatakan, lahan persawahan yang tersisa di Jakarta Utara seluas 235 hektare dengan status kepemilikan lahan sekitar 50 persen milik Pemprov Jakarta dan 50 persen milik pengembang.

Area persawahan di Jakarta Utara ini terletak di Kecamatan Cilincing yang tersebar pada dua kelurahan, yakni Kelurahan Marunda dan Kelurahan Rorotan.

“Luas areal persawahan di Kelurahan Rorotan seluar 214 hektare yang digarap delapan kelompok tani dan satu kelompok tani menggarap lahan seluar 21 hektare di Kelurahan Marunda,” kata dia.

Dari luas lahan pertanian 235 hektare di Jakarta Utara mampu memproduksi padi yang ditanam dari April hingga Agustus 2024 mencapai 1.175 ton padi dengan varietas Inpari.

“Produksi setara 5,5 ton hingga enam ton padi per hektare,” kata dia.

Sumber