Petani Sumatera Barat Temukan Cara Baru Bertanam Padi dengan Modal Minim
PADANG, KOMPAS.com – Petani asal Sumatera Barat, Djoni, menciptakan inovasi dalam bertanam padi yang minim modal namun efektif.
Inovasi tersebut disebut "Basawah Pokok Murah," yang telah diterapkan di beberapa daerah di Sumatera Barat dan menghasilkan hasil yang memuaskan.
Djoni menjelaskan bahwa inovasi ini tidak memerlukan pengolahan lahan menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan).
Selain itu, ia juga menggunakan pupuk kimia dan pestisida dalam jumlah sangat terbatas, sehingga ramah lingkungan.
"Inovasi pertanian ini dilakukan tanpa pengolahan lahan melalui Alsintan, serta meminimalkan penggunaan pupuk dan pestisida," kata Djoni kepada Kompas.com, Minggu (8/12/2024).
Menurut Djoni, metode Basawah Pokok Murah ini lebih hemat dari sisi pemakaian pupuk anorganik dan biaya pengolahan lahan.
Selain itu, jerami hasil panen dapat dimanfaatkan sebagai mulsa untuk menghambat pertumbuhan gulma, karena padi ditanam di bedeng-bedeng yang menguntungkan.
Inovasi ini mendapatkan apresiasi dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman. Ia mengungkapkan bahwa ide utama Basawah Pokok Murah adalah meminimalkan biaya produksi petani dalam bercocok tanam.
“Basawah Pokok Murah ini merupakan temuan petani inovator Sumatera Barat, Ir Djoni. Ide utamanya adalah, bagaimana pengeluaran petani dalam bercocok tanam jadi seminimal mungkin,” ujar Alex.
Alex juga menekankan pentingnya mengembangkan pertanian organik untuk meminimalkan biaya produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Prinsip utama dari inovasi ini adalah mengembalikan semua yang ada di sawah untuk mendukung kesuburan tanah.
“Inovasi ini telah terbukti bisa menjadi solusi terhadap problematika yang dihadapi petani dalam menanam, merawat, dan memanen padi,” ujar politisi PDI-P asal Sumatera Barat tersebut.
Alex juga menantang Kementerian Pertanian RI untuk mendukung dan memperkuat hasil inovasi ini melalui riset-riset lebih lanjut.
“Meski hasil panen belum bisa dijamin meningkat, inovasi ini sudah memberikan kepastian bahwa hasil produksi tidak berkurang jika menggunakan metode ini,” kata Alex.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran penyuluh pertanian dalam mendampingi petani agar sektor pertanian dapat berkembang lebih maju.
“Kementerian Pertanian harus memperkuat keilmuan dan teknologi untuk penyuluh pertanian serta meningkatkan kesejahteraan mereka dengan menambah BOP (Biaya Operasional Penyuluh),” pungkas Alex.