Pilkada Jakarta 2024 Berpotensi Satu Putaran, Pramono-Rano Kalahkan Ridwan Kamil-Suswono
JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 telah selesai dilaksanakan pada Rabu (27/11/2024) lalu.
Rekapitulasi suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024 di tingkat kabupaten/kota juga telah rampung dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hasil rekapitulasi menunjukkan pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, berhasil meraih keunggulan suara dibandingkan paslon nomor urut 1 dan 2, Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara di wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara, Pramono Anung-Rano Karno berhasil meraih 2.183.239 suara atau 50,07 persen.
Sementara itu, Ridwan Kamil-Suswono memperoleh 1.718.160 suara atau 39,4 persen. Untuk Dharma Pongrekun-Kun Wardana, keduanya meraih suara sebanyak 459.229 atau 10,53 persen.
• Pramono Anung-Rano Karno 7.456 suara
• Ridwan Kamil-Suswono 6.578 suara
• Dharma Pongrekun-Kun Wardana 653 suara
• Pramono Anung-Rano Karno 500.738 suara
• Ridwan Kamil-Suswono 386.880 suara
• Dharma Pongrekun-Kun Wardana 109.457 suara
• Pramono Anung-Rano Karno 220.372 suara
• Ridwan Kamil-Suswono 152.235 suara
• Dharma Pongrekun-Kun Wardana 44.865 suara
• Pramono Anung-Rano Karno 491.017 suara
• Ridwan Kamil-Suswono 375.391 suara
• Dharma Pongrekun-Kun Wardana 90.294 suara
• Pramono Anung-Rano Karno 635.170 suara
• Ridwan Kamil-Suswono 535.613 suara
• Dharma Pongrekun-Kun Wardana 136.935 suara
• Pramono Anung-Rano Karno 328.486 suara
• Ridwan Kamil-Suswono 261.463 suara
• Dharma Pongrekun-Kun Wardana 77.026 suara
Jika merujuk hasil di atas, ini membuat Pilkada Jakarta 2024 hanya berlangsung dalam satu putaran karena Pramono Anung-Rano Karno berhasil menang dengan perolehan suara di atas 50 persen.
Meski begitu, poses penghitungan suara berjenjang belum rampung. Hasil resmi tetap menunggu pengesahan akhir dari KPU Jakarta melalui pleno tingkat provinsi.
Berdasarkan penjumlahan hasil rekapitulasi tingkat kota/kabupaten, Pramono Anung-Rano Karno mendapatkan 50,07 persen suara.
Dengan demikian, Pramono Anung-Rano Karno telah memenuhi syarat untuk membuat Pilkada Jakarta 2024 hanya berlangsung dalam satu putaran sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pilkada.
Berdasarkan Pasal 11 ayat (1) UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Pilkada Jakarta bisa satu putaran asalkan salah satu pasangan calon dari tiga kandidat yang maju mendulang suara lebih dari 50 persen.
"Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang memperoleh suara lebih dari 50 persen (lima puluh persen) ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih," bunyi ayat tersebut.
Sebaliknya, dalam Pasal 11 ayat (2) UU Nomor 29 Tahun 2007 mengatur bahwa, apabila tidak ada pasangan calon yang meraih suara lebih dari 50 persen, maka akan dilakukan pemungutan suara lagi atau Pilkada Jakarta menjadi dua putaran.
"Dalam hal tidak ada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang memperoleh suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diadakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur putaran kedua yang diikuti oleh pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua pada putaran pertama," bunyi ayat tersebut.
Pada putaran kedua, Pilkada Jakarta nantinya akan diikuti oleh pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dari hasil putaran pertama.
Pilkada Jakarta 2024 bisa berlangsung dalam dua putaran jika terdapat masalah pada rekapitulasi suara tingkat provinsi yang menyebabkan penurunan perolehan suara Pramono Anung-Rano Karno, sehingga jumlah suara mereka tidak mencapai lebih dari 50 persen.
Oleh sebab itu, publik masih harus menunggu hasil resmi pengesahan akhir dari KPU Jakarta melalui pleno tingkat provinsi.
KPU Jakarta menyampaikan, kepastian soal Pilkada Jakarta 2024 satu atau dua putaran harus menunggu hasil rekapitulasi suara di tingkat provinsi.
"Kalau kita tak mau berandai-andai, kita tunggu saja hasil rekapitulasi tanggal 7-9 Desember," kata Kepala Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Jakarta Dodi Wijaya di Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024) dilansir dari Antara.
Dodi mengatakan, terdapat dua tahapan pada akhir rekapitulasi penghitungan suara, yakni rekapitulasi tingkat provinsi serta penetapan hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
"Di penetapan hasil inilah, kita akan tetapkan apakah gubernur dan wakil gubernur terpilih atau tetapkan gubernur dan wakil gubernur yang mengikuti putaran kedua," ujarnya.
Sehari setelah pemungutan suara berlangsung, Pramono mengeklaim ia dan Rano Karno sudah memperoleh suara sebesar 50,07 persen di Pilkada Jakarta sehingga memenangkan pertarungan.
"Mas Pram dan Bang Doel telah memenangkan kontestasi Pilkada Jakarta dalam satu putaran dengan perolehan suara 50,07 persen," ungkap Pramono saat mendeklarasikan kemenangan di kediamannya kawasan Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024).
Pramono-Rano yakin menjadi pemenang di Pilkada Jakarta dalam satu putaran.
Sementara itu, Ridwan Kamil mengatakan dirinya siap menang maupun kalah dalam Pilkada Jakarta karena itu bagian dari suka duka dalam berdemokrasi.
"Di mana-mana, dalam kontestasi, siap menang, harus siap kalah," ujar Ridwan Kamil di posko pemenangan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2024).
Meski begitu, Ridwan Kamil menyatakan kesiapannya jika Pilkada Jakarta 2024 harus berlanjut ke putaran kedua.
"Andaikan ternyata harus dua putaran, tentu kami terus bersemangat dan berkomitmen untuk menjalankan proses yang kedua ini dengan jujur dan integritas. Agar yang terpilih betul-betul memiliki legitimasi dalam menjadi pemimpin di Jakarta," tuturnya.
Adapun Dharma Pongrekun mengeklaim ia dan Kun Wardana seharusnya memperoleh suara lebih dari 10 persen.
"Dengarkan baik-baik, ini sebenarnya angka real kemenangan kita, minimal seharusnya lebih dari 52 persen, 52,5 persen," kata Dharma di Bale Gotong Royong Dharma-Kun, Jumat (29/11/2024).
Dharma menyebutkan, ada tiga hal yang menyebabkan tergerusnya suara Dharma-Kun pada Pilkada Jakarta 2024.
"Kita seharusnya menang, karena kita sebenarnya mendapat dukungan dari pendukung yang memilih ke TPS 10 persen, kedua pendukung yang tidak bisa hadir di TPS dan yang ketiga pendukung yang terkena serangan fajar," ucap Dharma.
Dharma menilai, banyak orang yang menerima serangan fajar karena terpaksa dan tak punya pilihan.
"ini yang saya katakan mereka diblok hatinya, mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena mereka sudah dimiskinkan sehingga mereka terpaksa. Kita tidak tahu keadaan keluarga itu terpaksa mengambil," pungkasnya.