Pilu 46 Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke RS Gaza
Rentetan serangan militer Israel kembali menghujani wilayah Jalur Gaza bagian utara, dengan salah satu rumah sakit dihantam hingga pasokan medis terbakar. Sedikitnya 46 orang tewas akibat serangan terbaru militer Israel tersebut.
Militer Israel, seperti dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024), menuduh kelompok Hamas memanfaatkan Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan yang ada di area Beit Lahiya, Jalur Gaza bagian utara, untuk tujuan militer dan mengklaim "puluhan teroris" bersembunyi di sana.
Para pejabat kesehatan setempat dan Hamas telah membantah keras tuduhan tersebut.
Menurut laporan pejabat kesehatan Gaza, serangan udara Israel yang menghantam RS Kamal Adwan pada Kamis (31/10) waktu setempat itu memicu kebakaran pada pasokan medis dan mengganggu operasi yang sedang berlangsung di dalam rumah sakit.
Direktur keperawatan di RS Kamal Adwan, Eid Sabbah, mengatakan kepada Reuters bahwa sejumlah staf rumah sakit mengalami luka bakar ringan setelah serangan terbaru Israel menghantam lantai tiga rumah sakit tersebut.
Serangan udara Israel lainnya pada Kamis (31/10) waktu setempat menghantam dua rumah di area kamp Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah, hingga menewaskan sedikitnya 16 warga Palestina.
Para petugas medis di RS Al-Awda yang ada di area kamp tersebut mengungkapkan kepada Reuters bahwa para korban tewas termasuk seorang paramedis dan dua jurnalis lokal.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Wilayah Jalur Gaza bagian utara saat ini menjadi fokus utama serangan militer Israel Israel. Pada Januari lalu, Tel Aviv mengklaim pasukannya telah membongkar struktur komando Hamas di area tersebut.
Kemudian awal bulan ini, militer Israel mengirimkan tank-tank mereka ke area Jabalia, Beit Hanoun dan Beit Lahiya untuk mengusir militan Hamas yang diklaim telah berkumpul kembali.
Sejauh ini tidak ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan Israel yang menghantam RS Kamal Adwan itu, yang diserbu dan diduduki pasukan militer Israel pekan lalu.
Militer Tel Aviv, dalam pernyataan sebelumnya, mengklaim pasukannya telah menangkap sekitar 100 militan Hamas dalam operasi penyerbuan di kompleks RS Kamal Adwan. Otoritas Gaza dan Hamas membantah kehadiran militan di rumah sakit yang ada di bagian utara daerah kantong Palestina tersebut.
Pasukan Israel disebut telah mundur dari kompleks rumah sakit itu pada Sabtu (26/10) waktu setempat dan meninggalkan kerusakan pada beberapa bangunan di area itu. Namun tank-tank militer Tel Aviv dilaporkan masih ditempatkan di dekat kompleks rumah sakit.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas, menyerukan semua badan internasional "untuk melindungi rumah sakit dan para staf medis dari kebrutalan pendudukan (Israel)".
Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya beroperasi di kompleks rumah sakit di Jalur Gaza berdasarkan informasi intelijen soal kehadiran teroris dan infrastruktur teror di sekitarnya.
"Selama operasi, ditemukan puluhan teroris bersembunyi di rumah sakit, bahkan ada yang menyamar sebagai staf rumah sakit," klaim militer Israel dalam pernyataannya usai serangan terbarunya pada Kamis (31/10).
Perang Gaza yang dimulai setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober lalu, telah memicu banyak korban jiwa dan kehancuran besar-besaran di Jalur Gaza. Lebih dari 43.000 orang, sebagian warga sipil, dilaporkan tewas akibat rentetan serangan militer Tel Aviv di daerah kantong Palestina tersebut.